Ternyata Jokowi Tidak Pernah Mendapatkan Penghargaan Green City Dari KLH
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi).
Jakarta, Beritaklik.Com - Calon
presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dalam acara debat tahap
kelima kemarin menyebut jika dirinya pernah mendapatkan penghargaan green city
saat menjabat sebagai Walikota Solo.
Penghargaan green city itu diakui Jokowi sebagai perhargaan lingkungan dari
Kementerian Lungkungan Hidup (KLH). Namun ternyata apa yang disampaikan Jokowi
itu salah sebab KLH tak pernah mengeluarkan penghargaan green city kepada kota
Solo.
Dari penelusuran lewat beberapa situs dan pemberitaan ternyata penghargaan
green city yang diterima oleh Jokowi diberikan oleh sebuah lembaga bernama The
La Tofi School of CSR. Lembaga tersebut ternyata tidak beraviliasi dengan
pemerintah khususnya KLH karena mereka merupakan lembaga swasta.
The La Tofi School of CSR merupakan lembaga yang bergelut dibidang pelestarian
alam dan lingkungan hidup. Lembaga ini juga pernah membuat sebuah acara
Indonesia Green Award yang kemudian menilai perorangan, perusahaan atau lembaga
pemerintah yang berperan serta dalam pelestarian alam.
Anggota tim penilai dari penghargaan ini antara lain La Tofi (Chairman The La
Tofi School of CSR), Hadi Daryanto (Sekjen Kementerian Kehutanan), Aryanto
Sagala (Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI)
Kementerian Peridustrian), Mohamad Hasan (Dirjen Sumber Daya Air Kementerian
PU), Sudirman Saad (Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementerian
Kelautan dan Perikanan), serta Rida Mulyana (Dirjen Energi Baru, Terbarukan,
dan Konservasi Energi Kementerian ESDM).
Namun, The La Tofi School of CSR bukan lembaga resmi di bawah naungan
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
The La Tofi School of CSR juga memberikan penghargaan berupa Green Hotel, Green
Telecommunication, Green Campuss, Green Local Hero, Green School, Green
Manufacture, Green Mining, Green Agro Industry, Green Forestry, Green Banking
dan Green Hospital.
The La Tofi School of CSR yang berdiri pada awal 2010 memandang CSR sebagai
kreativitas perusahaan untuk memajukan bisnisnya. Oleh karena itu, butuh
inovasi dan reaksi cepat terhadap persoalan yang muncul di tengah masyarakat.
Sumber : inilah.com (Bk.1)
Tinjau Banjir di Bantan Sari, Bupati Kasmarni Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir
BANTAN-Bupati Bengkalis Kasmarni meninjau lokasi banjir di Dusun Bengkuang Baru, Desa Bantan Sari.
Buka Pelatihan Bumdes, Camat Bantan Sampaikan Harapan Besar Soal Ekonomi Masyarakat
BENGKALIS-Badan Kerjasama Antar Desa BKAD Kecamatan Bantan kembali melaksanakan Pelatihan bagi Pe.
Kadis PUPR Bengkalis Ardiansyah Ungkap Pembangunan DIC Tetap Dilanjutkan Sesuai Arahan Bupati Kasmarni
BENGKALIS - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata.
Bentuk Empati, Pemkab Bengkalis Bantu Korban Kebakaran
BENGKALIS-Rasa haru menyelimuti para keluarga korban kebakaran rumah yang terjad.
Pemdes Mentayan Gelar Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Pemuda Desa
MENTAYAN-Pemerintah Desa Mentayan gelar pelatihan keterampilan berwir.
Ormas Pasukan Kehormatan Negeri Taja Festival Teater Kontemporer Sejarah Melayu Bengkalis
BENGKALIS-Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pasukan Kehormatan Negeri menggelar Festival Teater K.