• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
    • Tenaga Kerja
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • UMUM
  • Riaulink
    • Pekanbaru
    • Meranti
    • Rokan Hilir
    • Rokan Hulu
    • Kuantan Singingi
    • Indragiri Hilir
    • Indragiri Hulu
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Pelalawan
    • Siak
    • Kampar
  • Ekonomi
    • Moneter
    • MAKRO
    • Edukasi Bisnis
    • Perdagangan
    • Bisnis
  • Hukrim
    • News Hukrim
    • Peraturan & Undang-Undang
  • IPTEK
    • Sosok & Profil
    • Teknologi
    • Ilmu Pengetahuan
  • Archipelago
    • Papua
    • Sulawesi
    • Kalimantan
    • Jawa & Bali
    • Sumatra
    • Sejarah
  • Sportklik
    • Mobil Racing
    • Motor Racing
    • Sepakbola
    • Volley
    • Tenis
    • Golf
    • Basket
    • Tinju
    • Bulu Tangkis
  • Polkam
    • Pilkada
    • Parlementaria
    • Edukasi Politik
    • Keamanan
    • Politik
  • Pendidikan
  • More
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Fotolink
    • Artikel
    • Kliksiana
    • Budaya
    • Wisata
    • Healty
    • Otomotif
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
  • Nasional
  • Riaulink
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • IPTEK
  • Archipelago
  • Sportklik
  • Polkam
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Fotolink
  • Artikel
  • Kliksiana
  • Budaya
  • Wisata
  • Healty
  • Otomotif
  • Video
  • Sejarah
  • Bulu Tangkis
  • Tinju
  • Basket
  • Golf
  • Tenis
  • Volley
  • Kampar
  • Siak
  • Pelalawan
  • Bengkalis
  • Dumai
  • Indragiri Hulu
  • Indragiri Hilir
  • Kuantan Singingi
  • Rokan Hulu
  • Rokan Hilir
  • Meranti
  • Sepakbola
  • Opini
  • Visi
  • Buku
  • Komentar
  • UMUM
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Tenaga Kerja
  • Politik
  • Keamanan
  • Edukasi Politik
  • Parlementaria
  • Bisnis
  • Perdagangan
  • Edukasi Bisnis
  • MAKRO
  • Moneter
  • Peraturan & Undang-Undang
  • News Hukrim
  • Ilmu Pengetahuan
  • Teknologi
  • Sosok & Profil
  • Sumatra
  • Jawa & Bali
  • Kalimantan
  • Sulawesi
  • Papua
  • Mode
  • Trend
  • Surat Pembaca
  • Pekanbaru
  • News
  • Tips dan Trik
  • Produk Kendaraan
  • Modifikasi Kendaraan
  • Teknologi Kendaraan
  • News & Features
  • Cara hidup sehat
  • Vitamin dan Gizi
  • Farmasi dan Obat - obatan
  • Balita
  • Obat Tradisional
  • Pengobatan Alternatif
  • News
  • Musik
  • Film
  • Tips Wisata
  • Info Tempat Wisata
  • Info Hotel & Penginapan
  • Wisata Keluarga
  • Wisata Alam
  • Wisata Pengunungan
  • Wisata Laut
  • Wisata Danau
  • Wisata Kuliner
  • Wisata Belanja
  • Wisata Budaya
  • Wisata Daerah
  • Budaya Daerah
  • Budaya Unik
  • Musik dan Tarian Daerah
  • Global Budaya
  • Internasional
  • Kliksiana
  • Motor Racing
  • Mobil Racing
  • Pilkada
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN
905 ODP di Bengkalis Tanpa Gejala Dikarantina Mandiri
Libur Sekolah Diperpanjang Hingga 14 April 2020
10 Orang Dipantau Terkait Corona, RSUD Bengkalis Tiadakan Jam Besuk
Kesbangpol Bengkalis Ikuti Forum Perangkat Daerah

  • Home
  • Riaulink
  • Pelalawan

Advetorial : 2015, Seluruh Sekolah di Pelalawan Gunakan Kurikulum 2013

Redaksi

Rabu, 02 Juli 2014 19:55:11 WIB
Cetak
Advetorial : 2015, Seluruh Sekolah di Pelalawan Gunakan Kurikulum 2013
Sosialisasi kurikulum 2013 bagi para orang tua wali siswa di Sekolah.

Beritaklik.Com - Pertengahan Juli tahun 2013 lalu, tepatnya tanggal 15, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan awal Tahun Ajaran (TA) 2013/2014 sebagai momentum untuk memulai dengan apa yang disebut sebagai perubahan besar dan mendasar dalam bidang pendidikan yakni penerapan Kurikulum 2013.

Untuk implementasinya, beberapa provinsi dijadikan daerah percontohan guna menerapkan kurikulum baru 2013 tersebut. Di Provinsi Riau sendiri, hanya ada lima (5) kabupaten termasuk Kabupaten Pelalawan yang akan dijadikan daerah pertama penerapan kurikulum baru tersebut.

Penerapan kurikulum 2013 ini memang tidak dilakukan serentak seluruh Indonesia, ini mengingat Kemendikbud memiliki berbagai keterbatasan. Satu diantaranya yang pasti adalah keterbatasan anggaran. Dan penerapan kurikulum 2013 yang terkesan mendadak ini, bermula dari keinginan untuk mengevaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang menurut pengamat pendidikan ingin mengubah total Kurikulum 2006. Sementara perubahan dari mengevaluasi menjadi membuat kurikulum baru, begitu cepat, kurang dari dua tahun.

Perubahan kurikulum baru yang sangat cepat itu sendiri didasari atas banyaknya kritikan terkait kurikulum lama. Bahkan sejumlah pihak menilai kritik yang dilontarkan Wakil Presiden Boediono terhadap sistim pendidikan kita, katanya, membuat gerah Mendikbud M. Nuh. Alhasil, lahirlah kurikulum baru dari persiapa dan perencanaan yang serba mepet.

Proses pembelajaran kini diubah dari 'siswa diberitahu' menjadi 'siswa mencari tahu. Ini artinya bahwa dari proses penilaian berbasis output ke proses. Tak hanya itu, kreativitas pembelajaran dioptimalkan sehingga anak-anak kreatif dan mandiri, lebih peka terhadap lingkungan dengan strategi belajar di ruang kelas dan lingkungan masyarakat.

Selain itu, anak-anak didik juga diharapkan lebih kritis, daya nalar diasuh melalui pembelajaran eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi; selanjutnya mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Konsekuensinya, dituntut skill luar biasa dari para guru.

Konsep yang 'wah' tersebut diproyeksikan berdasarkan kelemahan pelaksanaan Kurikulum KTSP 2006. Kala itu, KTSP juga memberikan keleluasaan guru untuk mengembangkan kreativitas namun ternyata hasilnya nihil. Publik pun pesimistis, mengingat tuntutan kali ini jauh lebih berat. Dengan kata lain, untuk Kurikulum 2013 ini seorang guru bukan hanya dituntut kreatif dan inovatif tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan berbagai ketrampilan dalam setiap pembelajaran.

Saat ini, kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kabupaten Pelalawan sejak tahun lalu. Ada sebanyak 18 sekolah yang menjadi piloting project dalam penerapan program tersebut, yakni 9 SD, 5 SMP, 3 SMA dan 1 SMK. Sesuai dengan target pemerintah untuk menerapkan kurikulum tersebut di seluruh jenjang pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan sendiri menargetkan pada tahun 2015, semua sekolah sudah menggunakan kurikulum baru itu.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, MD Rizal, mengatakan, bahwa jumlah sekolah yang akan menerapkan kurikulum baru ini jumlahnya masih sedikit dibanding keseluruhan sekolah yang ada di kabupaten Pelalawan. Sekolah yang menerapkan kurikulum baru tersebut merupakan bagian dari tahapan atau uji coba penerapan kurikulum baru di Pelalawan.

"Harapannya, nanti secara bertahap semua sekolah di Pelalawan bisa melaksanakan kurikulum tersebut," terangnya.

MD Rizal mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini memiliki banyak kelebihan dibanding kurikulum-kurikulum sebelumnya. Sebab pendidikan tidak sekedar dilakukan dengan teori saja, tapi juga memperbanyak praktek di lapangan. Dengan kata lain, Kurikulum 2013 ini lebih menekankan praktik daripada hafalan.

"Sebab selama ini, anak-anak banyak terbebani hafalan, yang malah kurang meningkatkan kreativitas," katanya.

Dengan Kurikulum 2013, sambungnya, pemerintah ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum tersebut anak dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pada kurikulum sebelumnya, siswa hanya pasif karena hanya mendengarkan penjelasan guru.

"Maka pada kurikulum baru 2013 ini siswa wajib aktif dengan membuat kelompok belajar serta praktek lapangan," tandasnya.

Terkait pelaksanaan kurikulum 2013, pihaknya akan menggelar pelatihan, mengingat sangat pentinnya kurikulum 2013 untuk diterapkan disemua jenjang sekolah. Dalam kegiatan pelatihan nanti tidak hanya diikuti oleh guru dari sekolah negeri saja tapi juga swasta. Keterlibatan mereka dilakukan menginggat pentingnya kurikulum 2013 untuk diterapkan disemua jenjang sekolah.

"Target Disdik Pelalawan dalam kurun waktu satu tahun kedepan, atau pada tahun 2015 mendatang semua sekolah sudah memakai kurikulum baru 2013 di seluruh jenjang sekolah yang ada," tandasnya.

Di samping itu, sebagai salah satu implementasi kurikulum 2013, kegiatan Pramuka juga menjadi ekstrakurikuler yang wajib diadakan. Karena itu, beberapa waktu sejumlah sekolah telah mengadakan Orientasi Pramuka bagi para guru di sekolah-sekolah. Dengan adanya orientasi Pramuka ini bisa menjadi bekal bagi majelis guru dalam melaksanakan ekstra kurikuler (ekskul) wajib pada kurikulum 2013 yang berdampak positif bagi peserta didik.

"Kegiatan ini juga sekaligus sebagai sarana untuk menyamakan persepsi antar Ka Mabigus tentang gerakan Pramuka yang telah dilaksanakan di sekolah masing-masing, sehingga dengan diberlakukannya Kurikulum Pendidikan Tahun 2013, dimana Pramuka ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah," ujarnya.

Apalagi, sambungnya, pelatihan gerakan pramuka ini sangat penting dalam kaitannya dengan implementasi Kurikulum 2013. Pasalnya, kurikulum baru ini sendiri menuntut lebih kepada perubahan sikap anak didik, baik sikap spiritual maupun sosial.

"Ada tiga poin penting penekanan pada kurikulum 2013, yakni sikap, keterampilan dan pengetahuan. Ketiga poin itu tercakup dan seiring pula dengan pedoman kepramukaan. Jadi sangat tepatlah, jika sebelumnya para guru harus memahami dan menguasai gerakan pramuka ini yang selanjutnya akan ditularkan kepada anak didik," tandasnya.

Dikatakannya, dalam penerapan kurikulum 2013 ini memang ada perbedaan mendasar dengan kurikulum yang lama. Diantaranya adanya perubahan mindset jika dibandingkan dengan kurikulum yang lama. Kalau kurikulum yang lama, guru yang harus serba tahu tapi jika kurikulum 2013 ini maka siswa pun dituntut untuk tahu juga.

Tak hanya itu, sambungnya, penerapan kurikulum 2013 ini sumbernya saat ini bukan hanya dari guru saja, tapi sumber-sumber lain seperti internet, majalah dan buku-buku yang lain dapat menambah referensi bagi siswa. Artinya, dalam penerapan kurikulum 2013 ini guru benar-benar dituntut untuk kreatif dalam mengajar.

"Dengan begitu, maka secara otomatis para siswanya pun akan menghasilkan siswa yang kreatif," tandasnya.

Perbedaan mendasar lainnya dengan penerapan kurikulum 2013 ini adalah mata pelajarannya kebanyakan scientific. Dan sasaran yang ingin dicapai dengan penerapan kurikulum 2013 ini adalah menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif dan afektif.

"Dan untuk penerapan kurikulum 2013 ini, Kemendiknas pusat melalui bidang terkait telah memberikan materi-materi pada para guru di seluruh Indonesia terkait penerapan kurikulum 2013 ini," katanya.

Inti dari Kurikulum 2013, lanjutnya, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

"Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik," bebernya.

Sebenarnya, pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

Dan tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013.

"Pengembangan Kurikulum 2013 ini, selain untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pada kurikulum 2006, bertujuan juga untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan meng-komunikasikan (mempresentasikan), apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran," ungkapnya. Adv (Bkjcr)


Keterangan Foto :
Sosialisasi kurikulum 2013 bagi para orang tua wali siswa di Sekolah.


[ Ikuti BeritaKlik.com ]


BeritaKlik.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Riaulink

Safari Ramadan Perdana, Bupati Bengkalis Serahkan Sejumlah Bantuan

Jumat, 16 April 2021 - 13:21:18 WIB

TALANG MUANDAU-Safari Ramadan perdana, Bupati Bengkalis Kasmarni menyerahkan sej.

Riaulink

4 Langkah Strategis Bapenda Bengkalis Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Daerah

Jumat, 16 April 2021 - 10:15:18 WIB

BENGKALIS-Dalam upaya mengoptimalkan target penerimaan pajak  daerah tahun .

Riaulink

BBM Langka di Pulau Bengkalis, Pemkab Beri Teguran Keras Perusahaan Penyalur

Rabu, 14 April 2021 - 21:56:28 WIB

.

Riaulink

Bupati Bengkalis Launching Pelayanan Roro 24 Jam

Senin, 12 April 2021 - 19:06:12 WIB

BENGKALIS-Bupati Bengkalis Kasmarni bersama Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso.

Riaulink

Kabupaten Bengkalis Terima Penghargaan Pembangunan

Senin, 12 April 2021 - 19:04:37 WIB

PEKANBARU-Pemerintah Kabupaten Bengkalis menerima penghargaan terbaik I Pembangu.

Riaulink

Erwan Tampung Aspirasi dan Keluh Kesah Masyarakat

Selasa, 06 April 2021 - 06:00:46 WIB

PINGGIR-Anggota DPRD Bengkalis Daerah Pemilihan Kecamatan Pinggir-Talang Muandau.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


VIDEO +INDEKS

SDN Bengkalis Ikuti Video Ensambel Musik Tingkat Nasional

28 Januari 2018
Rilis Video Ratusan Gadis Korban Penculikan Yang Dilakukan Boko Haram
13 Mei 2014
Teroris Buronan Densus 88 Tebar Ancaman Baru Dalam video berdurasi 20 menit
23 April 2014
Korupsi Videotron Di Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Menuai Banyak Keganjilan
27 Maret 2014
Terkini +INDEKS
Safari Ramadan Perdana, Bupati Bengkalis Serahkan Sejumlah Bantuan
16 April 2021
4 Langkah Strategis Bapenda Bengkalis Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Daerah
16 April 2021
BBM Langka di Pulau Bengkalis, Pemkab Beri Teguran Keras Perusahaan Penyalur
14 April 2021
Bupati Bengkalis Launching Pelayanan Roro 24 Jam
12 April 2021
Kabupaten Bengkalis Terima Penghargaan Pembangunan
12 April 2021
Erwan Tampung Aspirasi dan Keluh Kesah Masyarakat
06 April 2021
Optimalkan Target Penerimaan Pajak Daerah, Ini Strategi yang Disiapkan Bapenda Bengkalis
09 April 2021
Firman dan Horas Sitorus Jemput Aspirasi Masyarakat
08 April 2021
Reses di Pematang Pudu, Syaiful Ardi: Insya Allah akan Saya Perjuangkan
05 April 2021
Disdagperin Bengkalis Taja Rakor Hari Besar Keagamaan dan Pengendalian Inflasi
06 April 2021
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Jadikan MTQ Ke–1 Talang Muandau Pondasi Membangun Generasi Muda Cinta Alquran
  • 2 Bandar Togel Diringkus Satreskrim Pelalawan
  • 3 SDN Bengkalis Ikuti Video Ensambel Musik Tingkat Nasional
  • 4 Mempererat Silaturahmi, Polresta Pekanbaru sebut Media Merupakan Mitra dan Tim
  • 5 Bupati Harris : Siswa Berprestasi Indikator Program Pelalawan Cerdas
  • 6 Serbuk Jahanam Dusun Toro Jaya di Edarkan Ibu Rumah Tangga
  • 7 Sidang Tipiring PPNS, Pelaku Usaha Warung Tuak Harus Taat Hukum

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

BeritaKlik.com ©2020 | All Right Reserved