Gejolak Mahasiswa STAI SNI Solok Demo Yayasan
SOLOK, Beritaklik.Com - Aksi demo
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Solok
Nan Indah (STAI SNI), Sumatera Barat, kian meluas. Aksi demo menuntut pembubaran Yayasan Pembangunan dan
Pengembangan Pendidikan Solok Nan Indah tidak lagi hanya diikuti mahasiswa dan
dosen, melainkan juga telah dikuti oleh ratusan alumni.
Riki Arisandi, salah seorang alumni yang ikut berdemontrasi di Kampus STAI
Kampung Baru, Senin (10/8/2015) kemarin mengatakan, ikutnya alumni
berdemontarasi bukan untuk membela seseorang, melainkan membela lembaga STAI
yang telah lama dijadikan sapi perahan oleh yayasan Pembangunan dan
Pengembangan Pendidikan Solok Nan Indah.
"Setiap ada wisuda dan setiap ada penerimaan mahasiswa baru selalu ada gejolak
yang berakhir dengan pemecatan ketua. Akibatnya, STAI SNI selalu dirundung
masalah dan tak pernah bisa maju. Dan setiap ada gejolak yang menjadi biang
keladi selalu pihak yayasan," ujar Riki Arisandi.
Lebih jauh Riki mengungkapkan, gejolak STAI hari ini sangat merugikan mahasiswa
dan alumni. 371 alumni yang baru saja diwisuda 30 Juli kemarin terancam tak
menerima ijazah, karena ketua yang baru saja dipecat pihak yayasan tak mau
menandatangani ijazah tersebut.
Tidak hanya itu, kata Riki, 45 mahasiswa yang akan menerima beasiswa dari
Kementerian Agama juga terancam tak jadi mendapat bantuan biaya pendidikan, itu
juga karena Ketua STAI tak mau membubuhkan tandatangan.
"Inilah akibatnya kalau yayasan menjadikan lembaga pendidikan sebagai sumber
pendapatan. Mereka tau mau berpikir untuk memajukan dunia pendidikan. Mereka
hanya menjadikan lembaga pendidikan sebagai lahan bisnis," kata Riki.
Sementara itu, Ketua STAI YP3 SNI, Muharizal, membenarkan kalau ia tidak mau
menandatangani ijazah alumni STAI yang baru saja diwisuda pada tanggal 30 Juli
kemarin. Alasannya, ia tak lagi memiliki kewenangan untuk itu. Dan ia juga
mengaku tak memiliki keberanian untuk menandatangani persetujuan pemberian
beasiswa.
"Saya sudah dipecat dengan alasan telah melanggar komitmen terhitung sejak
tanggal 6 Agustus kemarin. Jadi, hari ini saya tak berwenang lagi menandatangani
ijazah dan persetujuan pemberian beasiswa," kata Muharizal.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pembaharuan Pengembangan Pendidikan Solok Nan
Indah (YP3SNI) Yuresman, terpisah menjelaskan, pemberhentian Ketua Sekolah
Tinggi Agama Islam Solok Nan Indah (STAI SNI) Drs. Muharizal, Msi sudah final
dan sesuai ketentuan yayasan karena yang bersangkutan kurang sejalan dengan
kehendak pengurus.
"Ya, benar surat pemberhentian itu saya yang mengeluarkan dan tanda tangan itu
asli bukan saduran dan rekayasa karena dirinya menerima laporan dari pengurus
lainnya tentang tindak-tanduk Ketua STAI dalam 6 bulan terkahir ini," jelas
Yuresman menjawab Haluan melalui telepon selulernya
dari Jakarta Senin (10/8/2015).
Pemberhentian itu, kata Yuresman, bukan hanya masalah keuangan tapi ada masalah
lain yang tidak etis disampaikan di depan publik. "Nantilah saya akan sampaikan
sesuai data-data yang dimiliki," lanjutnya.
Namun Yuresman menolak disebutkan pemberhentian itu karena tidak maunya Ketua
STAI dan dosen lainnya menstransfer dana ujian skirpsi mahasiswa dan dana
wisuda sesuai keinginan Yuresman. (Bki)