2 Nelayan Bengkalis Tenggelam Sempat Dikira Malaysia Imigran Gelap
BENGKALIS, Beritaklik.Com - Dua orang nelayan asal desa Penampi, Bengkalis, Riau, Atan (22) dan Abdul Gani
(35) yang kapalnya pecah dihantam gelombang saat menangkap ikan di Selat
Bengkalis, Rabu (17/2/16) lalu, saat ini masih berada di Negeri Jiran Malaysia.
Malangnya lagi, kedua nelayan ini disangka imigran gelap oleh Imigrasi Malaysia dan sedang diproses. Padahal, Abdul Gani (35) dan Atan (22) mendapat musibah setelah kapalnya pecah dihantam gelombang kuat di peraian Tanjung Jati. Keduanya diselamatkan MV Indomal Expres dan dibawa ke Malaka untuk mendapatkan perawatan karena kondisinya lemah.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Bengkalis Letda Boy Hartono mengatakan bahwa kedua Korban Laka Laut saat ini masih berada dimalaysia.
Malangnya lagi, kedua nelayan ini disangka imigran gelap oleh Imigrasi Malaysia dan sedang diproses. Padahal, Abdul Gani (35) dan Atan (22) mendapat musibah setelah kapalnya pecah dihantam gelombang kuat di peraian Tanjung Jati. Keduanya diselamatkan MV Indomal Expres dan dibawa ke Malaka untuk mendapatkan perawatan karena kondisinya lemah.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Bengkalis Letda Boy Hartono mengatakan bahwa kedua Korban Laka Laut saat ini masih berada dimalaysia.
"Informasi
ini kami peroleh dari Imigrasi Dumai, nelayan asal Bengkalis yang selamat pada
saat itu yang dibawa Ferry Indomal Expres masih berada di Malaysia. Setelah
sampai di sana, kedua nelayan itu dikira imigran gelap," ujar Dan Posal
Bengkalis, Letda Boy Hartono melalui via selulernya, Jumat (19/2/16).
Setelah melakukan negosiasi, kata Dan Pos AL lagi, akhirnya korban diperbolehkan pulang melalui Kota Dumai oleh pihak Malaysia dengan syarat Imigrasi Dumai harus mengirimkan kronologis kejadian perkara terkait laka laut tersebut.
"Saat ini, dari pihak keluarga korban masih berada di Dumai untuk membuat kronologis kejadian perkara yang menimpa pihak keluarganya," imbuhnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal pompong pecah dihantam ombak besar saat melaut pada Rabu (17/2/2016) sekitar pukul 05.00 WIB di perairan Tanjung Jati. Dua orang nelayan yang berada di pompong tersebut sempat 12 jam terapung di laut dengan bergantung di haluan pompong. Beruntung keduanya diselamatkan MV Indomal dan dibawa ke Malaka. (Bku)
Setelah melakukan negosiasi, kata Dan Pos AL lagi, akhirnya korban diperbolehkan pulang melalui Kota Dumai oleh pihak Malaysia dengan syarat Imigrasi Dumai harus mengirimkan kronologis kejadian perkara terkait laka laut tersebut.
"Saat ini, dari pihak keluarga korban masih berada di Dumai untuk membuat kronologis kejadian perkara yang menimpa pihak keluarganya," imbuhnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal pompong pecah dihantam ombak besar saat melaut pada Rabu (17/2/2016) sekitar pukul 05.00 WIB di perairan Tanjung Jati. Dua orang nelayan yang berada di pompong tersebut sempat 12 jam terapung di laut dengan bergantung di haluan pompong. Beruntung keduanya diselamatkan MV Indomal dan dibawa ke Malaka. (Bku)
BERITA LAINNYA +INDEKS
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.
TULIS KOMENTAR +INDEKS