Warga Mengeluh Tak Tersentuh Infrastruktur
Kondisi jembatan di jalan Cikmas Ayu, Kelurahan Bengkalis Kota yang menghubungkan dengan Kelurahan
Rimbasekampung memprihatinkan, Kamis (25/2).
BENGKALIS, Beritaklik.Com - Warga Kebun Kapas, Kelurahan
Rimba sekampung RT/RW 05/02 yang bersebelahan dengan Kelurahan Bengkalis Kota
mengeluhkan kondisi jembatan anak sungai Bengkalis, tepatnya di jalan Cikmas
Ayu. Jembatan kayu yang dibangun sejak tahun 2003 ini kondisinya
memprihatinkan, belum ada perbaikan apalagi peningkatan.
Menurut warga setempat, Umar Awang (56),
akibat jembatan kayu yang telah rusak tersebut, warga harus memutar lebih
kurang 1 kilometer bila ada urusan dengan tetangga sebelah.
"Sungai itu lebarnya sekitar 4 meter,
kalau dilintasi sepeda motor sudah tidak bisa lagi, kecuali dengan jalan kaki,
tapi harus hati hati sebab jembatan itu sudah hampir ambruk. Usulan sudah
dimasukkan oleh RT setempat, tapi hingga kini belum juga dapat diproses,"
tuturnya, Kamis (26/2).
Dipaparkan Umar Awang, sejak jembatan ini
rusak 4 tahun terakhir, sangat menyulitkan warga untuk komunikasi dengan para
tetangga sebelah. "Kebun Kapas ini kan masih wilayah
perkotaan, masa jembatan yang tidak seberapa anggarannya sampai saat ini belum
juga dibangun, sebab itu saya mewakili warga mengharap pada Pemda Bengkalis
untuk segera membangun jembatan tersebut, karena memang sangat dibutuhkan
warga," tutup Umar berharap.
Kondisi serupa juga
dikeluhkan warga Jalan Perjuangan, Desa Wonosari. Meski tidak jauh dari pusat
kota kabupaten, jalan asal penghubung ke Dusun Kelapasari, Desa Pendekik
sepanjang sekitar 1 kilometer ini tidak tersentuh pembangunan kendati telah
berumur sekitar 30 tahun.
Pantauan di lapangan, jembatan penghubung ke jalan Perjuangan dari Jalan Utama
Wonosari Barat dan sudah dipasang plang nama dengan megah itu, hanya
menggunakan bruti-bruti dan papan. Badan jalan dengan lebar sekitar 5 meter
itu, sedikitpun tak ada tanda-tanda bekas mencicipi pembangunan.
Berbeda dengan Badan Jalan Perjuangan dari arah Dusun Kelapasari, menuju
Wonosari Barat, Pemerintah Desa Pendekik memanfaatkan anggaran Inbup PPIP
membangun badan Jalan Perjuangan dengan semen sepanjang 100 meter.
"Kami yang tinggal di sini heran, 30 tahun jalan ini sudah ada, kok sama sekali
tak ada pembangunan. Beda dengan jalan-jalan lain. Timbus-timbus pun tidak ada,
sedangkan kalau dari Kelapasari dibangun walaupun sedikit bisa dengan dana
dari desa. Tapi jalan ini kok tidak juga dibangun-bangun,'' ujar Bik Yem, salah
seorang warga Jalan Perjuangan.
Ditambahkan Bik Yem, yang foto-foto jalan ini rasanya sudah banyak mas. Tapi ya
begini-begini saja. Kalau dibangun jalan kan bisa maju mas di sini, tidak
seperti ini. Ada yang mau buat rumah tidak jadi, lihat jalan yang seperti ini.
Warga setempat berharap, agar badan jalan yang sudah lama itu segera dibangun,
sehingga ke depan mempercepat kemajuan kawasan tersebut. "Yang penting segera
dibangun, mau dana desa atau dari mana saja. Empat tahun lalu jalan ini juga
pernah diusulkan, tapi ya masih tetap seperti ini juga. Ntah apa masalahnya pun
tidak jelas, kenapa sampai sekarang jalan ini tak dibangun-bangun," timpal
Izan, juga terpaksa mengurungkan niat membangun rumah karena jalan tak
kunjung dibangun. (Bku)
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.