Soal Usman Harun, Panglima TNI Tak Menduga Reaksi Singapura Sekeras Itu
Beritaklik.Com
- Panglima TNI, Jendral Moeldoko menyampaikan rasa penyesalannya atas
penggunaan nama Usman Harun sebagai nama salah satu KRI yang dibeli dari
Inggris. Sebab, dia tidak menduga hal itu dapat membangkitkan kenangan lama
bagi warga Singapura.
Hal itu disampaikan oleh Moeldoko dalam wawancara khusus stasiun dengan
berita Channel News Asia, Selasa 15 April 2014. Moeldoko menegaskan,
militer Indonesia sama sekali tidak memiliki niat buruk dan berupaya membuat
warga Singapura teringat kembali peristiwa yang terjadi tahun 1965 silam.
"Sekali lagi saya minta maaf, karena apa yang kami pikirkan, sama
sekali tidak bertujuan untuk membangun kembali emosi warga Singapura,"
ujar Moeldoko.
Hubungan dengan kedua negara pun, lanjut Moeldoko kini terus membaik,
karena kedua pemimpin negara kerap berkomunikasi secara intens termasuk dia
dengan Kepala Panglima Militer Singapura. Walau begitu, keputusan penyematan
nama Usman Harun untuk salah satu KRI tidak akan diubah. Sebab, proses
pengambilan keputusan sudah dilakukan sejak Desember 2012 silam.
Moeldoko pun mengatakan dia tidak melihat adanya kemungkinan penamaan KRI
ini akan menimbulkan reaksi emosional dari Singapura.
"Indonesia tidak berpikir bahwa Usman Harun akan menjadi polemik yang
seperti ini, karena sejak awal kami tidak ingin membangkitkan emosi di masa
lampau. Tidak ada niat itu sama sekali," ujar Moeldoko.
Namun, lanjut Moeldoko karena isu ini ternyata turut menjadi perhatian
warga Singapura, maka sudah menjadi kewajiban dia untuk memberikan klarifikasi
agar tidak memperburuk situasi.
Pasalnya isu ini kembali menghangat setelah pada bulan Maret kemarin, dua
tentara Angkatan Laut berpakaian layaknya Usman Harun turut hadir dalam
penyelenggaraan Jakarta Defense Dialog di Jakarta Convention Centre. Alhasil,
tim delegasi dari Singapura menarik diri dan batal menghadiri acara
tersebut.
Moeldoko mengaku kini tengah berupaya untuk memulihkan hubungan di antara
militer kedua negara. Salah satunya dengan mengundang Singapura untuk bergabung
dalam latihan gabungan multilateral Angkatan Laut Komodo yang berlangsung 29
Maret hingga 3 April 2014 di Batam Natuna dan Anambas.
Selain negara anggota ASEAN, latihan gabungan bersama itu turut diikuti
oleh militer dari India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat,
Tiongkok, Rusia dan Australia.
"Kami turut memberikan kesempatan kepada mitra kami dari Singapura
untuk bergabung dengan 17 negara lainnya dalam latihan gabungan bersama Komodo.
Buat saya, hal itu merupakan langkah positif untuk membina kembali hubungan yang
telah dijalin," ujar Moeldoko.
Dia pun menyatakan keyakinannya bahwa hubungan militer di antara kedua
negara akan tetap kuat, berdasarkan rasa saling percaya, jujur dan
hormat.
"Selama kedua belah pihak mampu mempertahankan rasa percaya dan tidak
ada dusta di antara kita, maka saya yakin hubungan kedua negara akan berjalan
baik. Saya percaya prospek di masa mendatang akan membaik karena kami bagian
dari komunitas ASEAN yang memiliki kebutuhan dan minat yang sama," kata
Moeldoko.
Hal itulah, imbuh Moeldoko yang membuat hubungan kuat kedua negara kian
mudah untuk dibina.
Dari peristiwa ini, ujar Moeldoko dapat dijadikan proses pembelajaran untuk
membangun hubungan yang lebih kuat lagi di antara kedua negara yang
bertetangga. Terlebih, selama ini, hubungan keduanya telah terjalin erat selama
bertahun-tahun.
Awal Februari lalu, Singapura sempat keberatan dengan niat Indonesia
menamai kapal yang baru dibeli dari Inggris: KRI Usman-Harun. Singapura
menilai, Indonesia tidak sensitif.
Usman dan Harun adalah marinir yang diperintah untuk menyusup ke Singapura
tahun 1965. Saat itu, Singapura merupakan bagian dari Malaysia dan Indonesia
tengah berkonfrontasi dengan Negeri Jiran tersebut.
Pada 10 Maret 1965, Usman dan Harun bersama satu orang lainnya, Gani, berhasil
mengebom Gedung MacDonald House di Orchard Road. Akibat insiden itu, sebanyak
tiga orang tewas dan 33 lainnya terluka. Viva.co.id (Bki)
Keterangan
Foto : Panglima TNI
Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) dan KSAL Laksamana TNI Marsetio (ketiga
kiri) mengamati replika KRI Usman Harun di ajang JIDD, Rabu (19/3/2014).
Tinjau Banjir di Bantan Sari, Bupati Kasmarni Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir
BANTAN-Bupati Bengkalis Kasmarni meninjau lokasi banjir di Dusun Bengkuang Baru, Desa Bantan Sari.
Buka Pelatihan Bumdes, Camat Bantan Sampaikan Harapan Besar Soal Ekonomi Masyarakat
BENGKALIS-Badan Kerjasama Antar Desa BKAD Kecamatan Bantan kembali melaksanakan Pelatihan bagi Pe.
Kadis PUPR Bengkalis Ardiansyah Ungkap Pembangunan DIC Tetap Dilanjutkan Sesuai Arahan Bupati Kasmarni
BENGKALIS - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata.
Bentuk Empati, Pemkab Bengkalis Bantu Korban Kebakaran
BENGKALIS-Rasa haru menyelimuti para keluarga korban kebakaran rumah yang terjad.
Pemdes Mentayan Gelar Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Pemuda Desa
MENTAYAN-Pemerintah Desa Mentayan gelar pelatihan keterampilan berwir.
Ormas Pasukan Kehormatan Negeri Taja Festival Teater Kontemporer Sejarah Melayu Bengkalis
BENGKALIS-Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pasukan Kehormatan Negeri menggelar Festival Teater K.