10 Orang Dipantau Terkait Corona, RSUD Bengkalis Tiadakan Jam Besuk
BENGKALIS-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis meniadakan jam besuk kepada pasien rawat inap mulai Rabu (18/3/2020). Hal itu sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sementara itu, sekurang-kurangnya ada 10 orang masuk dalam pemantauan pihak Puskesmas terkait virus corona atau covid-19 karena memiliki riwayat bepergian ke Malaysia
“Mulai hari ini, kita meniadakan jam besuk atau jam berkunjung. Kecuali pasien dan penunggu pasien,†ungkap Plt Direktur RSUD Bengkalis dr Ersan Saputra, Rabu (17/3/2020).
Kata Direktur RSUD, peniadaan jam besuk bagi pasien itu berlaku 14 hari ke depan. Dia berharap masyarakat dapat memahami langkah antisipasi yang dilakukan RSUD.
Sebab, ujar Ersan lagi, petugas RSUD merupakan pihak yang paling rentan terpapar berbagai penyakit termasuk covid-19.
“Kita tidak mau ada masyarakat yang datang, orang-orang di rumah sakit paling rentan terpapar dengan segala macam penyakit. Makanya kita tidak mau masyarakat pada saat kita sedang melakukan pekerjaan kita terpapar,†tuturnya.
Selama jam besuk ditiadakan, RSUD hanya mengizinkan satu penunggu pasien rawat inap dan satu pasien rawat jalan mendampingi pasien. Ersan menjamin Petugas RSUD akan membantu pasien selama 24 jam.
“hanya satu penunggu untuk pasien rawat inap dan satu pengantar untuk pasien rawat jalan. Jangan khawatir, ada petugas yang siap membantu pasien 24 jam. Hal demikian, bukan berarti RSUD melarang orang datang, tetapi ini untuk menghindari kerumunan, “ pungkasnya.
10 Orang
Plt Direktur RSUD Bengkalis juga menyatakan sekurang-kurangnya 10 orang masuk dalam pemantauan pihak Puskesmas terkait virus corona atau covid-19. Sejumlah orang itu memiliki riwayat bepergian ke Malaysia. Berdasarkan laporan, terhadap orang-orang itu belum ditemukan gejala spesifik.
“Berdasarkan laporan pihak Puskesmas, sejumlah orang saat ini dalam pemantauan, jumlahnya dibawah 10 orang. Dia pernah ke Malaysia tetapi belum menunjukkan gelaja spesifik. Saya sudah minta para dokter untuk membantu melakukan pengawasan terhadap mereka, “ ujarnya.
Kata Ersan, pemantauan terhadap sejumlah orang itu dilakukan selama tiga hari ke depan. Bilamana menunjukkan gejala spesifik segera di rujuk ke RSUD Bengkalis.
“Kalau dalam dua tiga hari ke depan ada gejala spesifik segera rujuk ke Puskesmas, kalau tidak memadai rujuk RSUD,“ terangnya.
Negatif Corona
Kemudian satu dari dua suspect corona yang menjalani perawatan di RSUD Bengkalis negatif corona. Suspect 01 Bengkalis itu sudah diperbolehkan pulang.
"Suspect 01 itu sudah kita pulangkan Senin kemarin. Hasil lab Ahad keluar (negatif) Senin langsung kita pulangkan, "cakap dr Ersan Saputra.
Untuk suspect corona 02, terang Ersan, pihaknya masih menunggu hasil dari lab kesehatan Kementerian Kesehatan. Namun kondisi pasien dalam keadaan stabil dan jauh lebih baik dari semula di rujuk ke RSUD.
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.