"Profesor Kodok" Sebutan Kwik Kian Gie Untuk Boediono
JAKARTA,
Beritaklik.Com - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan
Industri Kwik Kian Gie menyebut pendapat Boediono selaku Gubernur Bank
Indonesia terkait faktor psikologis pasar yang dijadikan alasan penyelamatan
Bank Century layaknya pendapat seorang "profesor kodok".
Hal itu disampaikan Kwik ketika menjadi saksi ahli dalam sidang terdakwa mantan
Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,
Jakarta, Senin (12/5/2014).
Mulanya, pengacara Budi, Luhut Pangaribuan, menanyakan mengenai faktor
psikologis pasar itu. Menurut Luhut, saat itu keputusan harus dibuat secara
cepat agar masyarakat tidak panik. Sementara itu Kwik menilai, untuk
menambahkan faktor psikologis, BI harus meminta pendapat ahli psikologi
terlebih dahulu.
"Kan, keputusan harus dibuat cepat saat itu juga. Kalau mencari psikolog
nanti keburu bubar ini semua" kata Luhut.
Namun, menurut Kwik, perekonomian negara saat itu tidak dalam keadaan genting
dan tergolong stabil. "Memang itu dikatakan Pak Boediono yang saya ikuti
dari televisi. Dalam suasana krisis, perubahan bisa mendadak. Tapi, menurut
pendapat saya itu adalah berlebihan. Dan kalau saya boleh agak kasar, menurut
saya itu adalah pendapat seorang 'profesor kodok' yang tidak mengetahui
lapangan," paparnya.
Kwik juga tak sependapat dengan Boediono karena mengubah peraturan terlebih
dahulu, baru kemudian membuat kebijakan. Salah satu contohnya ialah dalam
mengubah peraturan BI (PBI) agar berdasarkan rasio kecukupan modal, Bank
Century memenuhi syarat mendapat fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP).
"Boediono tuh
pinter. Ubah dulu aturannya, baru buat kebijakan," kata Kwik.
Dalam persidangan sebelumnya, Boediono mengatakan, faktor psikologis pasar
menjadi alasan penyelamatan Bank Century karena pihak BI telah belajar dari
pengalaman krisis di Indonesia tahun 1998. Menurut Boediono, tidak perlu
menggunakan ahli psikologi sebab telah banyak pejabat BI yang juga dianggap
ahli karena pernah merasakan kondisi krisis 1998. Sumber : Kompas.Com (Bki)
Keterangan Foto : Pakar ekonomi senior, Kwik Kian Gie
Tinjau Banjir di Bantan Sari, Bupati Kasmarni Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir
BANTAN-Bupati Bengkalis Kasmarni meninjau lokasi banjir di Dusun Bengkuang Baru, Desa Bantan Sari.
Buka Pelatihan Bumdes, Camat Bantan Sampaikan Harapan Besar Soal Ekonomi Masyarakat
BENGKALIS-Badan Kerjasama Antar Desa BKAD Kecamatan Bantan kembali melaksanakan Pelatihan bagi Pe.
Kadis PUPR Bengkalis Ardiansyah Ungkap Pembangunan DIC Tetap Dilanjutkan Sesuai Arahan Bupati Kasmarni
BENGKALIS - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata.
Bentuk Empati, Pemkab Bengkalis Bantu Korban Kebakaran
BENGKALIS-Rasa haru menyelimuti para keluarga korban kebakaran rumah yang terjad.
Pemdes Mentayan Gelar Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Pemuda Desa
MENTAYAN-Pemerintah Desa Mentayan gelar pelatihan keterampilan berwir.
Ormas Pasukan Kehormatan Negeri Taja Festival Teater Kontemporer Sejarah Melayu Bengkalis
BENGKALIS-Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pasukan Kehormatan Negeri menggelar Festival Teater K.