BENCANA ASAP: Rusak Masa Depan Anak
PEKANBARU,
Beritaklik.Com - Pengamat
pendidikan dan lingkungan dari Universitas Islam Riau, Mardianto Manan,
mengatakan asap pekat yang terus menyelimuti daerah ini sejak dua bulan
terakhir diyakini akan makin merusak masa depan anak bangsa.
"Sebab sekolah terus diliburkan, dan pendidikan yang tertunda menyebabkan
mereka ketinggalan pelajaran, sehingga diyakini akan membunuh potensi anak
didik di masa depan," kata Mardianto di Pekanbaru, Jumat (18/9/2015).
Menurut Mardianto yang juga Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Islam Riau itu, potensi anak didik di masa depan akan makin rendah,
apalagi asap yang terhirup mengandung banyak racun itu bisa mengakibatkan
kesehatan mereka terus terganggu.
Jika kesehatan anak terganggu, katanya lagi, pada akhirnya generasi muda yang
bakal memimpin daerah ini di masa datang akan berkualitas rendah.
"Riau akan kehilangan generasi potensial di masa depan, lebih akibat
bencana asap ini hampir mencapai puluhan tahun, artinya anak yang terlahir pada
tahun 1997, sejak kecil mereka sudah menghirup asap ini setiap tahun," katanya.
Pada tahun 2015, katanya, anak-anak Riau sudah menghirup asap untuk 18 tahun
dan kondisi terus memiriskan kendati para pelaku pembakar sudah dihukum paling
banyak sejak era kepemimpinan Presiden SBY.
Namun kini, kasus dan bencana yang sama terulang lagi, sehingga bencana ini
terkesan bahwa pembiaran "tragedi" asap puluhan tahun bakal akan
terjadi lagi pada masa datang anak-anak didera ISPU dalam kualitas sangat
berbahaya bagi kesehatan.
Titik Api
Di sejumlah kabupaten dan kota yang memiliki titik api --berimbas ke Kota
Pekanbaru-- itu, sudah menunjukan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada
kategori yang paling berbahaya diatas ambang batas 615.
"Jika ditinjauan asal asap dari berbagai sumber menyebutkan, bahwa asap
dihasilkan dari proses pembakaran yang terdiri dari polutan berupa partikel dan
gas. Partikel itu adalah silika, oksida besi, dan alumina, gas yang
dihasilkannya adalah CO, CO2, SO2, NO2, aldehid, hidrocarbon, dan
fluorida," katanya.
Akibat polutan ini, berpotensi sebagai iritan dapat menimbulkan fibrosis
(kekakuan jaringan paru), pneumokoniosis, sesak napas, elergi sampai
menyebabkan penyakit kanker.
Berdasarkan Pedoman Departemen Kesehatan tentang pengendalian pencemaran udara,
akibat kebakaran hutan terhadap kesehatan, ditetapkan kategori bahaya kebakaran
hutan dan tindakan pengamanan berdasarkan IndeksStandar Pencemar Udara (ISPU).
ISPU lebih dari 50 dikatagorikan baik, ISPU 51-100 dinilai sedang, ISPU 101-199
sudah dikatagorikan tidak sehat.
Dalam kategori ISPU 200-299 sangat tidak sehat pada penderita ISPA, Pneumonia
dan penyakit jantung akan kian berat,dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernapasan, bagi penderita penyakit jantung gejalanya akan kian berat.
Sedangkan ISPU 300-500 pada kategori berbahaya bagi semua orang, terutama
balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita gangguan pernapasan.
"Kini masyarakat Riau sudah seharusnya tinggal di rumah dan menutup semua
pintu serta jendela. Jika perlu segera lakukan evakuasi selektif bagi orang
beresiko seperti balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita gangguan
pernapasan ke tempat bebas pencemaran," katanya. (Bku)
Tinjau Banjir di Bantan Sari, Bupati Kasmarni Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir
BANTAN-Bupati Bengkalis Kasmarni meninjau lokasi banjir di Dusun Bengkuang Baru, Desa Bantan Sari.
Buka Pelatihan Bumdes, Camat Bantan Sampaikan Harapan Besar Soal Ekonomi Masyarakat
BENGKALIS-Badan Kerjasama Antar Desa BKAD Kecamatan Bantan kembali melaksanakan Pelatihan bagi Pe.
Kadis PUPR Bengkalis Ardiansyah Ungkap Pembangunan DIC Tetap Dilanjutkan Sesuai Arahan Bupati Kasmarni
BENGKALIS - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata.
Bentuk Empati, Pemkab Bengkalis Bantu Korban Kebakaran
BENGKALIS-Rasa haru menyelimuti para keluarga korban kebakaran rumah yang terjad.
Pemdes Mentayan Gelar Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Pemuda Desa
MENTAYAN-Pemerintah Desa Mentayan gelar pelatihan keterampilan berwir.
Ormas Pasukan Kehormatan Negeri Taja Festival Teater Kontemporer Sejarah Melayu Bengkalis
BENGKALIS-Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pasukan Kehormatan Negeri menggelar Festival Teater K.