Pencegahan Filariasis di Bengkalis Kurang Sosialisasi
BENGKALIS.Program
imunisasi penyakit kaki gajah yang dicanangkan Bupati Bengkalis pekan lalu
dinilai masih kurang sosialisasi. Sebagian warga masih ada yang ragu
mengonsumsi obat pencegah filariasis karena dikhawatir bakal ada efek samping.
“Ada berkembang isu dari mulut ke mulut, tidak semua orang bisa meminum obat ini. Kita sendiri tahu tapi ternyata di tingkat akar rumput banyak yang tidak tahu. Sepertinya masih kurang sosialisasi,” ujar anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, H Abdul Rahman Jantan, Minggu (17/2).
Ada isu berkembang bahwasanya meminum obat pencegah filariasis bisa menyebabkan pusing dan mual. Memang hal itu baru sebatas isu, tapi seharusnya isu tersebut tidak perlu muncul seandainya Pemkab Bengkalis melakukan sosialisasi hingga ke pelosok desa.
“Saya melihat sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah ini masih sangat kurang. Baik sosialisasi melalui media massa mauupun sosialisasi langsung petugas kesehatan ke desa-desa. In sangat kita sayangkan mengingat program imunisasi penyakit kaki gajah di Indonesia menjadi kesepakatan global WHO dan Kementrian Kesehatan,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementrian Kesehatan RI, menetapkan Bengkalis dan tujuh Kabupaten/Kota se-Riau sebagai daerah endemis. Mulai tahun 2013, diharuskan melaksanakan pengobatan dengan pemberian obat secara massal dan pencegahan filariasis, selama 5 tahun berturut-turut sampai dengan tuntas pengobatan pada tahun 2017. Kalau sosialisasi masih kurang, maka dikhuatirkan target lima tahun tidak akan tercapai.
“Saya menghimbau kepada Pemkab Bengkalis agar lebih intens lagi melakukan sosialisasi baik melalui media massa maupun dalam setiap kegiatan di desa-desa. Kita di kalangan anggota dewan pun dalam setiap reses akan menyampaikan hal itu, terutama di kalangan konstituen,” kata Rahman lagi.
Pemkab Bengkalis telah mencanangkan program pencegahan penyakit filariasis bertempat di Desa Sabauk Kecamatan Bengkalis, Senin (11/2). Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengatakan, tingkat risiko penularan dan penyebaran penyakit kaki gajah kepada masyarakat sangat besar. Terlebih di Kabupaten Bengkalis angka kasus mikrofilaria rate diatas 1 persen. Sesuai hasil penelitian Kementerian Kesehatan RI, dari 1.000 orang yang dipemeriksa survei darah jari (SDJ) ternyata ditemukan 10 orang menderita penyakit filariasis.
“Berdasarkan hasil survei darah jari (SDJ) yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, ditemukan 3 penderita yang menderita penyakit filariasis yaitu di Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis, Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan dan Kelurahan Tanjung Kapal Kecamatan Rupat,” katanya.
Awal 2013 ini, dilakukan pendataan sasaran pengobatan pencegahah filariasis di Kelurahan Babussalam, Kecamatan Mandau ditemukan 1 penderita tersangka filariasis.(bku)
“Ada berkembang isu dari mulut ke mulut, tidak semua orang bisa meminum obat ini. Kita sendiri tahu tapi ternyata di tingkat akar rumput banyak yang tidak tahu. Sepertinya masih kurang sosialisasi,” ujar anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, H Abdul Rahman Jantan, Minggu (17/2).
Ada isu berkembang bahwasanya meminum obat pencegah filariasis bisa menyebabkan pusing dan mual. Memang hal itu baru sebatas isu, tapi seharusnya isu tersebut tidak perlu muncul seandainya Pemkab Bengkalis melakukan sosialisasi hingga ke pelosok desa.
“Saya melihat sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah ini masih sangat kurang. Baik sosialisasi melalui media massa mauupun sosialisasi langsung petugas kesehatan ke desa-desa. In sangat kita sayangkan mengingat program imunisasi penyakit kaki gajah di Indonesia menjadi kesepakatan global WHO dan Kementrian Kesehatan,” ujarnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementrian Kesehatan RI, menetapkan Bengkalis dan tujuh Kabupaten/Kota se-Riau sebagai daerah endemis. Mulai tahun 2013, diharuskan melaksanakan pengobatan dengan pemberian obat secara massal dan pencegahan filariasis, selama 5 tahun berturut-turut sampai dengan tuntas pengobatan pada tahun 2017. Kalau sosialisasi masih kurang, maka dikhuatirkan target lima tahun tidak akan tercapai.
“Saya menghimbau kepada Pemkab Bengkalis agar lebih intens lagi melakukan sosialisasi baik melalui media massa maupun dalam setiap kegiatan di desa-desa. Kita di kalangan anggota dewan pun dalam setiap reses akan menyampaikan hal itu, terutama di kalangan konstituen,” kata Rahman lagi.
Pemkab Bengkalis telah mencanangkan program pencegahan penyakit filariasis bertempat di Desa Sabauk Kecamatan Bengkalis, Senin (11/2). Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengatakan, tingkat risiko penularan dan penyebaran penyakit kaki gajah kepada masyarakat sangat besar. Terlebih di Kabupaten Bengkalis angka kasus mikrofilaria rate diatas 1 persen. Sesuai hasil penelitian Kementerian Kesehatan RI, dari 1.000 orang yang dipemeriksa survei darah jari (SDJ) ternyata ditemukan 10 orang menderita penyakit filariasis.
“Berdasarkan hasil survei darah jari (SDJ) yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, ditemukan 3 penderita yang menderita penyakit filariasis yaitu di Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis, Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan dan Kelurahan Tanjung Kapal Kecamatan Rupat,” katanya.
Awal 2013 ini, dilakukan pendataan sasaran pengobatan pencegahah filariasis di Kelurahan Babussalam, Kecamatan Mandau ditemukan 1 penderita tersangka filariasis.(bku)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Pantau Kualitas Air Kelompok Ikan Milenial Desa Teluk Papal Berbasis Smartphone
BENGKALIS_Saat ini Inovasi merambah dunia budidaya ikan di Desa Teluk Papal dengan pengenalan Sis.
Pj Kades Teluk Papal Serah Bantuan Program Dana Bermasa Untuk Ibu Hamil dan Balita
TELUK PAPAL - Penjabat (Pj) Kepala Desa Teluk Papal yang diwakili oleh Sekdesnya.
Bhabinkamtibmas Desa Teluk Papal Jumpai Buruh Bangunan
BENGKALIS- Bhabinkamtibmas Desa Teluk Papal Kecamatan Bantan Aipda Dendi Saputra melaksanakan keg.
Peringati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Mahasiswa Kukerta Unri dan Pemdes Sungai Majo Taja Turnamen Bola Voli
SUNGAI MAJO-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan R.
DPRD Gelar Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-512 Bengkalis
BENGKALIS-DPRD Kabupaten Bengkalis menggelar sidang paripurna istimewa.
Terpilih Aklamasi, Rinto Pimpin IKKKM Kabupaten Bengkalis
BENGKALIS–Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis, Rinto, SE, M.Si terpilih secara aklamasi untuk me.
TULIS KOMENTAR +INDEKS