Fotografi, Bukan Sekedar Jepret
Jakarta, Beritaklik.Com - Di Indonesia
semakin banyak orang yang tiba-tiba memiliki hobi memotret dan menjadi bagian
dari kehidupan sehari - hari. Fotografi sudah tidak lagi menjadi barang mahal
atau hanya menjadi milik orang dengan profesi fotografer.
Menanggapi hal ini, fashion photographer, Raja Siregar melihatnya sebagai
sesuatu yang positif dan perlu untuk terus didukung. "Trend fotografi harus
disupport, terlebih era digital seperti sekarang ini semakin memudahkan kita
untuk mengambil gambar bagus," ujarnya saat acara photography coaching clinic
Capturing Your EveryDELLife di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Namun Raja menambahkan bahwa semua orang bisa memotret tapi tidak semua orang
bisa menghasilkan foto yang menarik. "Jadi lebih ke masalah taste dan sense
saat mengambil gambar. Supaya bisa tetap survive di tengah banyaknya fotografer
muda kita harus bisa men-develope style kita sendiri," tambahnya.
Keterbatasan dana seringkali dihadapi fotografer pemula, situasi seperti ini
juga pernah dialami fotografer yang juga gemar foto traveling ini. Raja mengaku
memiliki kamera pertama kali dari pemberian orangtua pada 2007. Canon EOS 400D
adalah kamera pertamanya, sampai akhirnya dia mampu membeli kamera dengan
spesifikasi lebih baik yaitu Canon EOS 5D Mark I pada 2009.
Dari pengalamannya tersebut, dirinya menuturkan bahwa khusus untuk fotografer
pemula sebaiknya tidak langsung memiliki gear yang mahal dan mumpuni. "Memulai
segala sesuatu dengan step by step itu jauh lebih baik. Kita jadi tahu setiap
gadget yang kita miliki kekuatan maksimalnya sampai di mana. Karena banyak
fotografer pemula yang langsung beli kamera mahal, tapi mereka tidak tahu cara
menggunakannya, ujung - ujungnya hanya mode auto juga yang dipakai. Itu sangat
disayangkan!" bebernya.
Perlengkapan fotografi hanya melengkapi skill yang Anda miliki. Cara mata
melihat objek, visi, pesan atau cerita apa yang ingin disampaikan itu akan
tergambar dari cara kita mengambil gambar. "Jadi sebenarnya fotografi itu hanya
terjemahan dari apa yang kita lihat dan apa yang kita visikan untuk diceritakan
ke orang lain lewat gambar.
Tools hanya melengkapi, jadi jangan terlalu terpaku dengan alat, pergunakan
sebaik-baiknya kamera yang ada," imbuh Raja. Ketika Anda terlalu banyak
berfikir tentang teknik terlalu banyak, foto yang dihasilkan malah menjadi
tidak hidup dan terkesan flat.
"Jadi ketika mata bilang ini keren, langsung shoot, tidak perlu berfikir lama,
karena ketika kita terlalu lama mikir, model yang kita foto juga akan mikir dan
emosi itu akan terekam di foto yang dihasilkan. Jadi percaya saja dengan mata
dan insting kita and than Shoot!" tuturnya.
Pendapat singkat juga datang dari product and fashion photographer, Nurulita.
Baginya untuk menghasilkan foto yang bernyawa, seseorang harus selalu
memberikan rasa dalam fotonya. "Berkarya itu kuncinya hanya satu, pakai hati,"
tegasnya. (Bkf)
Bupati Kasmarni Siap Dukung Gebyar Musik 90an
BENGKALIS– Bupati Bengkalis Kasmarni menerima audiensi panitia yang akan menyelenggarakan G.