Tumbuh Kembangnya Peluang Peningkatan Sektor Perikanan dan Kelautan Riau
Tumbuh Kembangnya Peluang
Peningkatan Sektor Perikanan dan Kelautan Riau
Pekanbaru.Sejarah telah
mencatat, bahwa Indonesia (yang dimaksud adalah Riau, red) pernah menjadi
ekportir ikan terbesar di dunia setelah Bergen, salah satu kota yang ada di
Norwegia.
Adalah Bagansiapiapi, yang menjadi eksportir ikan
ini salah satu kota yang modern karena hasil perikanan. Bagansiapiapi yang saat
itu masih menjadi wilayah Kabupaten Bengkalis menjadi pusat pendaratan ikan
terbesar. Ada ratusan kapal kapal trawl saat itu yang mendaratkan ikan di
Bagansiapiapi. Berton-ton ikan, mulai dari ikan basah segar, ikan atau udang
kering, ikan asin atau terasi, diekspor dari kota ini ke berbagai tempat.
Dengan kata lain, sektor perikanan dan keluatan
Riau pernah berjaya. Namun bukan berarti kini tidak lagi. Potensi kelutan yang
terbentang luas, kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan peluang
unggulan untuk tumbuh kembang ekonomi Riau pasca-minyak dan gas.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Riau berusaha
mendorong setiap daerah berkembang untuk bersinergi antara Nelayan,
Pedagang, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi bersama pihak
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memajukan sektor perikanan ini.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman dalam agenda
peninjauan lokasi pengembangan perikanan di Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi,
Rabu (28/9/2016) besama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan
dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suseno
Sukuyono.
Dalam agenda kegiatan tersebut, Gubernur
Riau Arsyadjuliandi Rahman dan Kepala BPSDM-KP Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Suseno Sukuyono, turut didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Riau Tien Mestina, Wakil Bupati Rokan Hilir, Jamiludin serta
rombongan lainnya.
Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, mengatakan
potensi pengembangan perikanan harus dikerjakan orang profesional dan
infrastruktur mendukung.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur RiauÂ
Arsyadjuliandi Rahman menjelaskan, bahwa tujuan kedatangan tim dari Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melihat secara langsung potensi perikanan
khususnya di wilayah pesisir.
“Beliau (Kepala BPSDM KP, red) tertatik ke
Bagansiapiapi karena kota ini merupakan kota sejarah. Dulukan ini pusat ikan
terbesar di Indonesia pada waktu itu, makanya beliau datang kemari,†sebut
Gubri.
Letak Provinsi Riau yang strategis, berada antara
01° 05’ 00†Lintang Selatan – 02° 25’ 00†Lintang Utara atau antara 100° 00’
00†– 105° 05’ 00†Bujur Timur sehingga terdapat wilayah lautan sejauh 12 mil
dari garis pantai, memiliki 4 sungai besar yang mempunyai arti penting sebagai
sarana perhubungan seperti Sungai Siak (300 Km) dengan kedalaman 8 -12 m,
Sungai Rokan (400 Km) dengan kedalaman 6-8 m, Sungai Kampar (400 Km) dengan kedalaman
lebih kurang 6 m dan Sungai Indragiri (500 Km) dengan kedalaman 6-8 m. Ke
4 sungai yang membelah dari pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan Bermuara di
Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut laut sehingga
menjadikan wilayah Provinsi Riau sangat berpotensi untuk dijadikan pengembangan
sektor perikanan darat dan laut.
Untuk sektor perikanan laut, Provinsi Riau
memiliki daerah Seperti Panipahan, Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti dan
Indragiri Hilir merupakan penyumbang hasil laut untuk Riau. Selain itu
sumberdaya perikanan air tawar juga selama ini seperti di Kabupaten Kampar,
Pelalawan, Rokan Hulu dan Kuansing.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Riau, jumlah nelayan yang ada di Riau berjumlah 36.819
terutama tersebar di tujuh Kabupeten/Kota yang ada. Terbanyak di Kabupaten
Indragiri Hilir (Inhil) 9.287, Rokan Hilir (Rohil) dengan 7.636 nelayan,
Bengkalis 7.459 nelayan, Kampar 4.100 nelayan, Kepulauan Meranti 2.604 dan
Kabupaten Pelalawan dengan berjumlah 1.996 nelayan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
nelayan, ada beberapa program dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota. “Mereka itukan terdaftar dan ada kartu idenditinya selaku
nelayan. Dari situ akan mendapatkan berbagai pembinaan yang diberikan.Â
Seperti program sertifikat tanah, asuransi dan bentuk bantuan lainâ€, sebutnya
lagi sembari mengatakan kalau yang mndapatkan bantuan ini harus yang punaya
kelompok nelayan dan terdaftar diKemenhumkam.
Selanjutnya, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Riau melakukan penebaran 55 ribu ekor bibit ikan jenis Baung di Danau larangan
Sungai Tombang, Desa Perambahan Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar.
Sedangkan untuk sektor perikanan laut, Pemerintah
Provinsi Riau melalui Dinas Perikanan terus melakukan pembinaan dan pemberian
bantuan untuk nelayan tradisional, seperti bantuan alat tangkap mulai jaring
sampai perahu bermotor. Apa yang dilakukan pemerintah Provinsi Riau untuk
sektor perikanan ini untuk mendukung pemerintahan Presiden Jokowi yang
membangun sektor kelautan untuk Indonesia kembali jaya.
      Â
Pengaruh Pembangunan
Perikanan dan Nelayan terhadap PDRB
Sektor perikanan turut berkontribusi besar
terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau. Sebagaimana
disebutkan dalam data Dinas Perikanan Provinsi Riau bahwa, sektor perikanan
memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap PDRB Provinsi Riau. Sejak
satu dasawarasa terakhir hingga kini, sektor perikanan memberi konstribusi
lebih dari 2,06 persen terhadap PDRB daerah ini.
Untuk itu, pembangunan dan pengembangan sektor
perikanan di Riau tentunya harus mendapatkan perhatian serius untuk lebih
dikembangkan secara profesional. Targetnya jelas yakni, penggalian potensi
perikanan secara optimal, peningkatan produksi secara maksimal dan
berkesinambungan dengan sasaran akhirnya adalah untuk peningkatan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Lancang Kuning ini, ungkap Andi Rachman
mengatakan.
Guna terus mengembangkan dan menjadikan sektor
perikanan dan kelautan ini sebagai salah satu andalan dalam mensejahterakan
ekonomi masrakat, beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah
Provinsi Jambi menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU (Memorandum of
Understanding) tentang Kerjasama Antar Daerah. MoU ditandatangani Gubernur Riau
H Arsyadjuliandi Rachman dan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli, di Kantor Badan
Penghubung Provinsi Riau Jakarta.
Kerjasama ini diikuti dengan penandatanganan MoU
tentang Andon Penangkapan Ikan, Budidaya dan Pemasaran Hasil Perikanan oleh
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau Tien Mastina dan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi.
Gubernur yang biasa disapa Andi Rachman, dalam
sambutannya ketika penandatanganan MoU itu mengatakan, kerjasama antar dua
provinsi bertetangga sangatlah strategis. Apalagi, daerah perbatasan Riau-Jambi
baik laut maupun darat punya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini mendapat ridho dari Allah SWT,â€
ucap Andi.
Andi sangat optimis kerjasama ini membawa manfaat
bagi masyarakat. Apalagi ke depan Sumatera akan terus berkembang seiring dengan
dibangunnya jalan tol Sumatera, trans Sumatera dan pembangunan lainnya. Ada dua
kabupaten yang berbatasan langsung, yakni Kabupaten Inhil, Riau dan Tanjung
Jabung Barat, Jambi.
Kedua kabupaten ini punya potensi dan kekayaan
yang cukup besar untuk dikembangkan. Sebelumnya, Riau juga sudah menjalin
kerjasama budaya dan wisata dengan Provinsi Kepri. “Kita ingin bersinergi untuk
memajukan daerah kita,†tegas Andi dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah
pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan Pemprov Jambi. dikutip dari berbagai sumber. (Adv)
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.