Kasus Anak Kerdil di Bengkalis Lebihi Target Nasional

BENGKALIS–Kasus stunting pada 31 desa di Kabupaten Bengkalis hingga Februari 2020 masih tergolong tinggi melebih target yang diharapkan secara nasional maksimal 20 persen. Ke-31 desa dengan kasus stunting yang masih cukup tinggi ini tersebar di 6 Kecamatan, temasuk Kecamatan Bengkalis yang menjadi ibukota Kabupaten.
Hal itu terungkap saat pemaparan kasus stunting di Kabupaten Bengkalis oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Ersan Saputra, Senin (5/10/2020). Pemaparan itu sendiri disampaikan sehubungan dengan penandatanganan komitmen pelaksanaan percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) dalam rangka intervensi percepatan stunting terintegrasi yang dilaksankan di ruang rapat Zahari Bappeda Bengkalis.
Dalam acara yang dihadiri Pj Bupati Bengkalis Syahrial Abdi tersebut, Ersan mengatakan, untuk kecamatan Bantan terdiri dari desa Mentayan (26,9%), Teluk Pambang (24,1%), Bantan Tengah (23%), Pambang Baru (22,1%), dan Teluk Lancar (20,1%). Kemudian untuk Kecamatan Bengkalis terdiri dari Desa Penampi (35,1%), Meskom (34,3%), Prapat Tunggal (33,6%), dan Kuala Alam (24,5%). Berikutnya Kecamatan Pinggir terdiri dari Desa Balai Pungut (32,6%), Tengganau (24,3%), Muara Basung (22,7%), Buluh Apo (20,5%).
Selanjutnya Kecamatan Rupat Utara terdiri dari Desa Sukadamai (26,9%), Tanjung Punak (22,5%), Tanjung Medang (22,1%), Hutan Ayu (21%), dan Kadur (20%). Untuk Kecamatan Siak Kecil, terdiri dari Muara Dua (37,3%), Sadar Jaya (27,7%), Liang Banir (25,4%), Langkat (23,8%), Sungai Linau (23,3%), Sungai Nibung (21,4%), dan Bandar Jaya (21,2%). Berikutnya Kecamatan Talang Muandau terdiri dari Desa Koto Pait Beringin (45,1%), Tasik Serai (42,9%), Tasik Serai Barat (37%), Beringin (34,7%), Kuala Penaso (31,7%), dan Tasik Serai Timur (27,6%).
Dari enam kecamatan tersebut, Kecamatan Talang Muandau menempati peringkat tertinggi dimana 5 dari 6 desanya memiliki prevalensi stunting diatas 30%. Untuk diketahui, Talang Muandau merupakan kecamatan baru, pemekaran dari Kecamatan Pinggir.
Terkait dengan itu, Penjabat Bupati Bengkalis Syahrial Abdi berharap setelah penandatanganan komitmen, pencegahan kasus stunting di Kabupaten Bengkalis segera teratasi dengan baik. Komitmen pemerintah dalam upaya percepatan perbaikan gizi ini telah dinyatakan melalui Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional (Gernas) percepatan perbaikan gizi.
Strategi percepatan pencegahan dalam hal penanganan stunting memiliki tujuan untuk memastikan agar semua sumber daya diarahkan dan dialokasikan untuk mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas, terutama untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada kelompok ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan rumah tangga 1.000 HPK (hari pertama kehidupan).
“Penanggulangan stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya pemerintah pusat juga pemerintah daerah bahkan ke setiap keluarga Indonesia. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi,” ujarnya.***
Bupati Bengkalis Terima Penghargaan Pencapaian Jaminan Kesehatan Semesta
PEKANBARU-Bupati Bengkalis, Kasmarni menerima penghargaan dari Gubernur Riau Sya.
Tingkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan, RSUD Mandau Miliki CT Scan
MANDAU-Ikhtiar Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam memberikan pelayanan kesehat.
Sekda Bengkalis Ajak Konsumsi Pangan Lokal, Lebih Bergizi, Kaya Asupan Vitamin
BENGKALIS-Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, Bustami HY membuka gerakan pang.
Diskes Bengkalis Lakukan Pembinaan Anak Usia Sekolah dan Remaja
BENGKALIS-Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melaksanakan pembinaan anak usia s.
Puluhan Anggota DWP Bengkalis Ikuti Penyuluhan Kesehatan Mengenali Depresi pada Keluarga
BENGKALIS - Tumbuhkan mental health (sehat), puluhan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupa.
Bupati: Perawat Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
BENGKALIS- Bupati Bengkalis menerima audiensi Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional In.