Pinang Justru Melejit, Sedangkan Karet Malah Makin Jeblok
BENGKALIS, Beritaklik.Com - Dua bulan terakhir petani
karet di Bengkalis masih dihadapkan pada kondisi harga yang tidak bersahabat.
Harga perkilogram hanya berkisar Rp 5000 - Rp 5.500 saja, harga tersebut
terbilang paling rendah sejak beberapa tahun terakhir. Beda dengan buah pinang,
harganya terus melejit di kisaran Rp11.000 - Rp13.000/kg dari sebelumnya
Rp6.000-Rp7.000 perkilogram.
Kegalauan para petani karet memang tak terhindarkan, terlebih mereka yang
anak - anaknya baru masuk bangku perkuliahan pada tahun ini. Setelah mereka
dibingungkan untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, kini harus
menyiapkan kebutuhan untuk anak-anak mereka.
"Sejak beberapa bulan terakhir harga karet memang sangat rendah, dan ini harga
terendah sejak beberapa tahun terakhir. Terus terang bagi kami petani kecil ini
kondisi ini sangat merungsingkan, apalagi anak-anak kami ada yang baru masuk
kuliyah," ujar Selamat, warga
Bantan, Rabu (6/8).
Untuk menambah atau mencukupi kebutuhan sehari-hari, kata ayah empat orang anak
ini, dirinya nyambil menjadi nelayan (menjala) saat sore hingga malam hari.
Hasil tangkapannya dijual kepada warga setempat.
"Ya kalau pas ada rezeki hasilnya lumayan juga, bisalah untuk menambah-nambah
bumbu dapur," ujar Selamat lagi.
Terkait dengan harga karet, sejumlah petani mengaku memang tidak bisa berbuat
banyak, apalagi sampai mendesak pemerintah untuk menaikkan harga, karena turun
naiknya harga karet bukan bagian atau kebijakan pemerintah daerah. "Ya kita
pasrah saja sambil berharap semoga harga karet naik lagi," imbuhnya.
Pinang Menjanjikan
Jebloknya harga karet ternyata tidak diikuti harga buah pinang, beberapa
bulan terakhir si buah merah itu bahkan melejit naik. Jika sebelumnya hanya
berkisar Rp 6000 - Rp 7000 perkilogram, kini menjadi Rp11.000 - Rp13.000.
Sejumlah warga yang memiliki pohon pinang dan lebih banyak membiarkan buah
pinang berguguran karena sudah sangat tua, ini mulai rajin memanen. Diantaranya
bahkan mencari orang untuk menyabit buah pinan yang sudah masak.
"Lumayan juga, sekeliling rumah ada belasan batang pinang, saat panen bulan
puasa kemarin hasilnya bisa juga untuk membeli kueh lebaran," ujar Tugimah
warga Kembung Luar.
Karena harganya cukup menggiurkan, sejumlah warga bahkan sanggup memanjat pohon
pinang menjulang tinggi yang ada di kebun-kebun karet. Padahal, selama ini para
pemilik pohon pinang tersebut cukup memungut buah pinang yang gugur saja.
"Kenapa nekat memanjat pohon pinang, pertama memang harganya lumayan tinggi,
kedua karena memang kita butuh duit. Maklumlah, harga karet sangat rendah," ujar Firdaus. (Bku)
Pembukaan MTQ ke X Tingkat Desa Teluk Papal Berlangsung Meriah
TELUK PAPAL- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke X tingkat D.
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.