Kampar Kini Miliki Pabrik Minyak Goreng dan Sabun
Perkebunan kelapa sawit terlihat
indah dari atas Hotel Tiga Dara, Kecamatan Siakhulu, Kampar, Minggu (8/3).
Terpantau juga taman rekreasi di sekitar hotel dan kawasan agrowisata menarik
untuk dikunjungi.
KAMPAR, Beritaklik.Com - Pemerintah
Kabupaten Kampar, Riau saat ini telah memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang
tidak hanya mengelola minyak mentah (CPO) namun juga memproduksi hasil olahan
siap jual seperti minyak goreng dan sabun mandi.
"PKS tersebut akan diresmikan tanggal 12 Maret mendatang," kata Bupati
Kampar, Jefry Noer kepada pers, Senin (9/3). PKS tersebut didirikan di wilayah
Desa Sei Pinang, Kecamatan Tambang, Kampar dengan kapasitas mencapai120 ton CPO
per jam dan dianggap cukup untuk menampung buah sawit hasil dari perkebunan
masyarakat.
Kepala Bagian Humas Pemda Kabupaten Kampar, Sabaruddin mengatakan, peresmian
PKS nantinya akan langsung dihadiri oleh pihak investor dari Tim Malaysia
Technology Development Corproration (MTDC) dari kerajaan Malaysia. "Peresmian
akan langsung dilakukan oleh Bupati Kampar dan dihadiri oleh sejumlah pejabat
Pemda Kampar," katanya.
Bupati Jefry Noer mengatakan, pihaknya sengaja membangun PKS tersebut untuk
kelancaran bisnis perkebunan terutama untuk pelaku-pelaku masyarakat atau bukan
dunia usaha. "Kalau selama ini PKS hanya menghasilkan CPO yang kemudian
diekspor ke luar negeri, maka Kampar membangun PKS yang memproduksi minyak
goreng dan produk turunan siap jual lainnya," kata dia.
Jefry mengatakan, hasil produk jadi tersebut nantinya akan dipasarkan di
sekitar wilayah Kabupaten Kampar dan sejumlah daerah lainnya di Riau. Bupati
Kampar Jefry Noer mengatakan, bahwa saat ini Kabupaten Kampar memiliki kebun
kelapa sawit terluas di Provinsi Riau, yakni hampir 700.000 hektar dengan 37
pabrik kelapa sawit.
Namun sejauh ini, katadia, hingga kini belum ada industri hilir yang mengolah
kelapa sawit menjadi minyak goreng dan berbagai produk turunan lainnya. "Selama
ini produksi kelapa sawit hanya dijual dalam bentuk minyak sawit mentah (crude
palm oil/CPO), sehingga tidak memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan
daerah penghasil. Maka Kampar berinovasi untuk mendapatkan lebih dari sekedar
menghasilkan CPO," katanya.
Selama ini, lanjut dia, untuk minyak goreng saja, masyarakat Kampar harus
membelinya dengan harga mahal, padahal kelapa sawit banyak di sini. Makanya
Pemkab Kampar bekerja sama dengan investor Malaysia membangun pabrik olahan
kelapa sawit di sini.
Menurut Jefry, MTDC telah menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik
olahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar dengan kesiapan dana hingga Rp1
triliun. Pabrik tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi yang mampu
mengolah sekitar 120 ton CPO per jam. (adv/humas)
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.