PLTN Ditolak, RI Mau Bangun Pembangkit Listrik Thorium
JAKARTA, Beritaklik.Com - Masih
banyaknya masyarakat menentang wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN), membuat pemerintah berpikir untuk mengganti jenis pembangkit
tersebut dengan thorium yang diklaim sebagai nuklir hijau.
"Sekarang ini sudah sama BATAN kerjasama buat laboratorium, bangun PLTT
(Thorium)," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Jumat (14/8/2015).
Apa itu thorium?
Berdasarkan situs Dewan Energi Nasional yang dikutip detikFinance, Thorium
merupakan bahan bakar nuklir yang lebih unggul dari uranium di hampir semua
aspek. Namun memang belum banyak didengar. Thorium disebut sebagai nuklir
hijau.
Reaktor nuklir bertenaga thorium tidak pernah dapat meleleh. Hal ini karena
thorium sedikit lebih ringan daripada uranium dan tidak fissile - artinya kita
bisa menumpuknya dan tidak akan mengalami reaksi runway berantai. Sebaliknya,
hanya perlu menyuntikkan energi ke dalam reaktor thorium agar menyala atau kick
off.
Beberapa desain menggunakan uranium atau plutonium sebagai pemicu kick off.
Desain yang lebih aman lagi menggunakan berkas partikel untuk memicu reaksi.
Desain tersebut dikenal sebagai sistem accelerator-driven, reaktor menggunakan
akselerator partikel untuk menghasilkan berkas proton yang ditembakkan ke
thorium, menghasilkan neutron.
Thorium merupakan pilihan yang baik karena memiliki neutron-yield yang tinggi
per neutron yang diserap. Jika ada masalah, kita dapat mematikan berkas, dan
reaktor akan mendingin dengan sendirinya. Pelelehan dihindari dengan tidak
melakukan apa-apa. Sedangkan untuk reaktor uranium, pada keadaan operasi
normal, diperlukan intervensi konstan yang aktif untuk mencegah pelelehan atau meltdown.
Oleh karena thorium lebih ringan dari uranium, maka thorium menghasilkan limbah
radioaktif tingkat tinggi yang lebih sedikit. Limbah ini umum dihasilkan oleh
pembangkit listrik tenaga nuklir. Jika reaktor berbahan bakar uranium
menghasilkan limbah berton-ton selama hidup reaktor, dan tetap beracun selama
10.000 tahun ke depan, maka reaktor thorium menghasilkan lebih sedikit limbah,
yang tetap beracun hanya untuk sekitar 500 tahun ke depan. Jelas lebih aman
dari uranium.
International Atomic Energy Agency (IAEA) memperkirakan bahwa potensi sumber
daya thorium adalah antara tiga dan empat kali lebih banyak daripada potensi
sumber daya uranium dan juga jauh lebih efisien dalam siklus bahan bakar -
antara 100 dan 300 kali lebih efisien daripada reaktor standar light-water. (Bkf)
LKTJ Tahun 2023 Diikuti 20 Wartawan Kompeten
BENGKALIS—Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) Tahun 2023, yang .
3RGM Jadi Wahana Riset Restorasi Gambut dan Manggrove Nasional
BANDAR LAKSAMANA-Bupati Bengkalis melaunching Rumah Runding Restorasi Gambut dan.
DKP Bengkalis Gelar Pelatihan Pembuatan POC
BENGKALIS – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bengkalis menggelar pel.