Jalan Mulus Dukung Penguatan Perekonomian
Pembangunan jembatan dan jalan tidak hanya mempersingkat rentang kendali waktu
tempuh orang dan barang, namun dapat menjadi sarana pertumbuhan ekonomi yang
akan menjadi muara kesejahteraan masyarakat.
Bagaimanapun, infrastruktur menjadi bagian yang sangat penting dalam menunjang
berbagai aspek kehidupan. Terutama dalam memberikan kenyamanan masyarakat dalam
memperoleh akses transportasi sekaligus membuka isolasi daerah.
Di tahun 2015 ini, sepanjang 1.166 kilometer (km) jalan provinsi di Bumi
Lancang Kuning mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Berdasarkan data Dinas
Bina Marga Provinsi Riau, jumlah itu sekitar 38 persen dari total 3.033 km
jalan provinsi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Sedangkan jalan dengan
kondisi baik hanya sekitar 30 persen atau sepanjang 931 km dan kondisi sedang
sepanjang 936 km.
Riau berkaca dari kondisi jalan nasional. Karena dari 1.134 km panjang jalan
nasional di Riau, hanya 87 km yang mengalami rusak. Atau hanya 7,6 persen dari
total keseluruhan. Sepanjang 834 km dalam kondisi baik atau 73 persen dan 212
km kondisi sedang.
"Tentu harus bersama-sama kita perbaiki. Mudah-mudahan saja dalam waktu
dekat ini diperbaiki keseluruhan. Karena jalan provinsi lebih banyak rusak
dibanding jalan nasional," ujar Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
Lebih jauh lagi, dalam sebuah kesempatan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau
(Gubri), Arsyadjuliandi Rachman sempat melontarkan pentingnya akses jalan untuk
mendukung pengembangan potensi daerah. Usaha yang dilakukan masyarakat dalam
memperbaiki kondisi ekonomi, sangat bergantung kepada akses jalan yang memadai.
Ditegaskan pula oleh Plt Gubri, di era persaingan ekonomi yang semakin terbuka
di masa yang akan datang, Pemerintah Provinsi Riau memiliki kebijakan untuk
menciptakan kelancaran bagi masyarakat. Selain terus fokus dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi
perhatian penting Pemerintah Provinsi Riau.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun mengatakan, jalan milik
provinsi ada 75 ruas. Kerusakan yang ditemukan ini hampir merata di seluruh
ruas jalan tersebut. Yang dimaksud jalan provinsi, kata Syafril, adalah jalan
yang menghubungkan antara kabupaten/kota di Riau.
"Hampir menyeluruh mengalami kerusakan dan memang memerlukan
perawatan," ujarnya. Untuk jalan nasional, pihak Bina Marga mengaku telah
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Terutama kementerian yang
membidangi itu. Di mana, terdata 47 ruas jalan nasional yang termasuk di
wilayah Riau dalam keadaan rusak.
"Memang upaya pembenahan jalan di Provinsi Riau dilakukan
berangsur-angsur. Baik dengan tambal sulam hingga rigit pavement terus
dilakukan," tambahnya.
Lebih lanjut pejabat hasil assesment yang sudah lama menjadi pegawai di
instansi yang dipimpinnya sekarang ini mengemukakan, di tahun 2015 ini memang
anggaran perbaikan jalan sangat minim. Sebelumnya, Kadis Bina Marga yang lama,
Syafril Buchari mengeluhkan minimnya anggaran perawatan jalan yang ada di Riau.
Karena untuk tahun ini, Dinas Bina Marga hanya mendapatkan anggaran sebesar
Rp40 miliar untuk biaya perawatan seluruh jalan di Riau. Sementara seharusnya
jauh lebih besar dari angka tersebut. Seharusnya, lanjut Syafril Tamun, jumlah
biaya perawatan jalan ini harus seimbang dengan jumlah biaya pembangunan
jalannya. Karena perawatan jalan ini seharusnya tersedia selalu dengan angka yang
besar demi perawatan rutin. "Sebelumnya mencapai Rp200-an miliar. Sekarang
kalau tidak salah hanya Rp40-an miliar," sambungnya.
Disinggung penyebab terjadinya pengurangan jumlah anggaran perawatan, Syafril
Tamun tidak mau bercerita banyak. Namun pembahasan APBD murni 2015 tentunya
dilakukan pada 2014 lalu.
Memang, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Riau tetap memprogramkan untuk
meningkatkan dan membangun infrastruktur jalan di Riau untuk tahun 2015,
walaupun tidak sepenuhnya terwujud. Jalan Provinsi sepanjang 1.166 kilometer
atau 38 persen, jalan yang rusak tidak bisa diperbaiki karena minimnya
anggaran. "Jalan kita yang rusak tidak bisa diperbaiki karena minimnya
anggaran," katanya mengulang.
Dijelaskannya, minimnya anggaran perbaikan jalan provinsi bisa dilihat dari
tiga Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dimiliki Dinas Bina Marga Provinsi Riau,
yakni UPT di Kota Dumai, Bangkinang dan Kuantan Singingi (Kuansing). "UPT
di Dumai anggaran kita nol persen. Di Bangkinang dan Kuansing itu ada
anggarannya, tapi tidak seberapa. Jauh kurang dari anggaran semestinya," tambahnya.(Adv)
Pembukaan MTQ ke X Tingkat Desa Teluk Papal Berlangsung Meriah
TELUK PAPAL- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke X tingkat D.
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.