Pemrov Riau Wujudkan Penguatan Pembangunan Pertanian dan Perkebunan
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman didampingi Bupati Rohul Achmad dan Ketua DPRD Riau Suparman memukul gong pertanda Rakornis Perkebunan dibuka.
Pekanbaru, Beritaklik.Com - Perkembangan sektor pertanian dan
perkebunan di daerah Riau sampai saat ini cukup menggembirakan, namun tingkat
pendapatan masyarakat dari usaha pertanian dan perkebunan belum meningkat
seperti yang diharapkan.
Karena itu Pemerintah Daerah Riau mencanangkan sasaran pembangunan Daerah Riau
harus mengacu kepada Lima Pilar Utama, yaitu:
1. Pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan
2. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia
3. Pembangunan kesehatan/olahraga
4. Pembangunan/kegiatan seni budaya, dan
5.Pembangunan dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa. Pembangunan ekonomi
kerakyatan difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan, nelayan,
perajin, dan pengusaha industri kecil.
Setiap pembangunan yang dilaksanakan harus mengacu kepada lima pilar utama
pembangunan daerah Riau. Karena pembangunan daerah sangat ditentukan oleh
potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh
pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk
dikembangkan.
Potensi tersebut antara lain:
1. Tanaman hortikultura
2. Tanaman perkebunan
3. Usaha perikanan
4. Usaha peternakan
5. Usaha pertambangan
6. Sektor industry, dan
7. potensi keparawisataan. Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus
diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan
dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, yang pada hakekatnya dapat
meningkatkan pendapatan bagi pelaku-pelaku agribisnis dan agroindustri di
daerah.
Untuk pembangunan ekonomi pedesaan pemerintah daerah telah mengembangkan sektor
pertanian khususnya sub sektor perkebunan. Arah kebijaksanaan sektor perkebunan
ini adalah melaksanakan perluasan areal perkebunan dengan menggunakan sistem
perkebunan inti rakyat (PIR), program kredit koperasi primer untuk anggota
(KKPA) serta memberikan kesempatan kepada perkebunan swasta.
Sub sektor ini dapat menyerap tenaga kerja, menunjang program permukiman dan
mobilitas penduduk serta meningkatkan produksi dalam negeri maupun ekspor
nonmigas. Perkebunan yang banyak dikembangkan di daerah Riau adalah perkebunan
kelapa sawit, karet, dan kelapa. Untuk sektor perkebunan Pemerintah Daerah Riau
menetapkan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan daerah.
Sekarang, Riau adalah daerah yang terbuka. Keadaan ini harus dimanfaatkan lebih
baik lagi untuk meningkatkan kemajuan di masa mendatang. Maka, Pemprov Riau
mengajak masyarakat Riau untuk makin menguatkan kebersamaan, persatuan, serta
keharmonisan antara seluruh warga Riau.
Pembangunan Riau ke depan harus dimulai dari pedesaan. Angka kemiskinan umumnya
berada di pedesaan. Pembangunan jalan juga lebih banyak dibutuhkan di pedesaan,
begitu pula kebutuhan air bersih. Meningkatkan infrastruktur di pedesaan
berarti mengurangi kemiskinan. Meningkatkan kesejateraan masyarakat pedesaan
berarti juga meningkatkan produktifitas. Masyarakat pedesaan adalah masyarakat
yang sangat produktif. Peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian adalah
contoh-contoh produktifitas di pedesaan.
Sebagai misal saja, perkebunan yang cukup berkembang adalah perkebunan karet
dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh
rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa. Untuk luas lahan
perkebunan kelapa sawit, saat ini, Riau telah memiliki lahan yang luasnya
mencapai 2,2 juta hektar. Perkebunan kelapa sawit yang demikian luas mampu
mengekspor sedikitnya 1 juta metrik ton CPO (Crude Palm Oil) per tahun dan
menghasilkan pajak ekspor hingga sekitar 14 triliun rupiah per tahun.
Melihat besarnya potensi tersebut, harus ada keseimbangan antara pembangunan
infrastruktur perkotaan dan pedesaan. Apalagi mayoritas masyarakat Riau tinggal
di pedesaan. Jika kesejahteraan masyarakat pedesaan meningkat maka para guru
atau paramedis pasti berduyun-duyun mendatangi pedesaan, sesuatu yang justru
makin memberdayakan pedesaan.
Pemrov Riau mengharapkan Konektivitas nasional dengan Riau terjalin baik,
sehingga implementasi perencanaan pembangunan nasional dapat berjalan baik di
Riau. Jika ini terus terjadi maka akan makin memberikan arti bagi masyarakat
yang juga memberi arti bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.(Adv)
Pembukaan MTQ ke X Tingkat Desa Teluk Papal Berlangsung Meriah
TELUK PAPAL- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke X tingkat D.
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.