Giliran Bekas Wakil Presiden Ungkap Kejanggalan Century di Pengadilan
Beritaklik.Com - Mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla akan bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas
pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak
sistemik dengan terdakwa Budi Mulya, hari ini, Kamis 8 Mei 2014.
Kini giliran JK sapaan Jusuf Kalla mengungkap
kejanggalan pada proses penyelamatan bank kecil itu. Setelah sebelumnya, mantan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kesaksiannya tentang Century di hadapan
majelis hakim Pengadilan Tindak Korupsi pada Jumat 2 Mei 2014.
Saat kasus ini terjadi, JK menjabat sebagai Wakil
Presiden RI. JK sendiri adalah salah satu pejabat negara yang bicara keras
menentang penalangan Century.
JK menyebut, kebangkrutan Bank Century bukan bagian
dari krisis ekonomi melainkan ulah pemiliknya, Robert Tantular. JK
menyatakannya sebagai "perampokan."
Bahkan, JK menyebut Gubernur BI dan Menteri Keuangan
saat itu, Boediono dan Sri Mulyani, melakukan kesalahan. Saat menerima laporan
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono mengenai
kasus Bank Century, JK mengaku dirinya begitu kesal.
Saat Diperiksa KPK
Saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) pada Kamis 21 November 2013, secara kebetulan, dia mengatakan, pemeriksaannya
di Gedung KPK itu tepat di HUT kelima skandal Century.
Selama 1,5 jam, politisi gaek Partai Golkar ini
diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Budi Mulya terkait kasus Bank Century.
Budi yang juga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia
itu diduga ikut bertanggung jawab atas penyalahgunaan kewenangan saat penetapan
Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan penggelontoran Fasilitas
Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) pada 2008.
Usai diperiksa, JK menjelaskan pada penyidik KPK
seputar tepat tidaknya penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan terkait
FPJP.
JK memulai kisahnya pada suatu sore tanggal 20
November 2008.
Kala itu, JK yang menjabat sebagai Wakil Presiden RI,
menerima laporan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI,
Boediono, dan beberapa menteri terkait Bank Century.
"Semua sepakat dan menjelaskan bahwa tidak ada
krisis ekonomi. Tidak ada itu. Semua aman. Satu per satu," kata JK.
Namun, beberapa jam kemudian, JK melanjutkan, ternyata
Menkeu, Gubernur BI, dan beberapa menteri terkait menggelar rapat di
Kementerian Keuangan hingga subuh.
Dalam rapat itu, tiba-tiba mereka memutuskan Bank
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Padahal, sebelumnya mereka
melaporkan kondisi perbankan dan ekonomi aman.
"Saya tidak tahu, kenapa malam-malam. Tapi, yang
aneh sebenarnya bahwa ada bank gagal. Gagalnya Rp630-an miliar, tapi lewat tiga
hari dibayarnya Rp2,5 triliun. Anehlah," ujarnya.
JK meyakini bahwa saat itu tidak ada bank gagal.
Justru dia menduga, penyebab Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik
karena bank itu dirampok.
"Dilaporkan ke saya bahwa masalah bank itu karena
perampokan. Dirampok oleh pemilik, dan itu saya suruh tangkap pemiliknya,"
terang JK. Pemilik Bank Century yang JK maksud adalah Robert Tantular.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu tetap belum mau
menunjuk siapa yang bertanggung jawab dalam skandal Bank Century. Baginya, itu
merupakan tugas KPK.
"Ya, tentu pengambil keputusan dan pembayarnya,
KPK harus cari. Tentu dalam hal ini KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan)
harus menjawabnya, BI juga harus menjawabnya," kata JK.
Saat wartawan menyebut nama mantan Gubernur BI
Boediono, JK tertawa. "Ya, tentu siapa saja yang ketahui bisa, bisa jadi
saksi. Siapa saja," kata dia.
JK menilai KSSK dan Bank Indonesia bisa menjawab siapa
yang paling bertanggung jawab dalam proses penyelamatan Bank Century itu.
"Saya tidak mengatakan Pak Boediono (yang bertanggung jawab), tapi
instansi Bank Indonesia harus menjelaskan itu," ujarnya.
Sri Mulyani angkat bicara
Saat bersaksi untuk Budi Mulya, Sri Mulyani menyatakan
bahwa dirinya sudah melaporkan kondisi Bank Century kepada Jusuf Kalla yang
saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden.
Menurut Sri, saat itu dia menghadap Wapres Jusuf Kalla
bersama Gubernur BI Boediono, untuk melaporkan soal pengambilalihan Bank
Century oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Setelah pengambilan keputusan saya laporkan ke
presiden, cc: wapres, melalui SMS dan surat resmi tanggal 25 November
2008," kata Sri.
Dalam sidang, Jaksa juga menanyakan Sri Mulyani soal
laporan kondisi Century yang pada saat itu tengah krisis kepada JK. Sri
menjawab tak perlu melaporkan hal itu kepada JK.
Terkait pernyataan tersebut, JK mengakui bahwa mantan
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melaporkan kondisi Bank Century yang masuk dalam
kategori bank gagal berdampak sistemik pada tahun 2008.
Namun, menurut JK, dia baru dilaporkan kondisi Bank
Century empat hari setelah diberikan bailout. "Dilaporkan pada tanggal 25
November 2008, itu empat hari setelah bailout, dilaporkan. Tapi itu sudah
terjadi," kata JK di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu 3 Mei 2014.
Begitu mendapat laporan itu, JK mengaku sangat
terkejut. Sebab, pemberian dana talangan itu tidak sesuai aturan.
"Aturannya tidak boleh ada penjaminan full. Yang terjadi hanya
izinnya saja penjaminan terbatas. Saya tanya kenapa terjadi? Alasannya ada
kriminalisasi pemiliknya, karena itu, saya minta tangkap pemiliknya kala itu
juga," ujar dia.
Tak hanya JK saja yang diminta datang untuk memberikan
kesaksian. Tetapi, jaksa juga memanggil Wakil Presiden Boediono untuk bersaksi
pada Jumat 9 Mei 2014. Keterangan Boediono dibutuhkan jaksa karena saat itu dia
menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Sumber : viva.co.id (Bki)
Keterangan Foto : Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
(VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
Tinjau Banjir di Bantan Sari, Bupati Kasmarni Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir
BANTAN-Bupati Bengkalis Kasmarni meninjau lokasi banjir di Dusun Bengkuang Baru, Desa Bantan Sari.
Buka Pelatihan Bumdes, Camat Bantan Sampaikan Harapan Besar Soal Ekonomi Masyarakat
BENGKALIS-Badan Kerjasama Antar Desa BKAD Kecamatan Bantan kembali melaksanakan Pelatihan bagi Pe.
Kadis PUPR Bengkalis Ardiansyah Ungkap Pembangunan DIC Tetap Dilanjutkan Sesuai Arahan Bupati Kasmarni
BENGKALIS - Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata.
Bentuk Empati, Pemkab Bengkalis Bantu Korban Kebakaran
BENGKALIS-Rasa haru menyelimuti para keluarga korban kebakaran rumah yang terjad.
Pemdes Mentayan Gelar Pelatihan Keterampilan Berwirausaha Pemuda Desa
MENTAYAN-Pemerintah Desa Mentayan gelar pelatihan keterampilan berwir.
Ormas Pasukan Kehormatan Negeri Taja Festival Teater Kontemporer Sejarah Melayu Bengkalis
BENGKALIS-Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pasukan Kehormatan Negeri menggelar Festival Teater K.