Pemprov Riau Tentukan Arah Pembangunan Perkebunan
Pekanbaru, Beritaklik.Com - Beberapa waktu lalu Plt Gubernur
Riau Arsyadjuliandi Rachman, membuka Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Perkebunan
se-Provinsi Riau yang digelar di convention hall Masjid Agung Madani Islamic
Center Pasir Pengaraian. Menanggapi hal tersebut Plt Gubernur Riau
Arsyadjuliandi Rachman melalui Rakornis ini bisa menimbulkan nilai tambah hasil
perkebunan. Sehingga memberikan jaminan harga secara makro bagi komoditi.
Apalagi menurutnya, adanya kebijakan pemerintah pusat dalam pengembangan energi
biodiesel sebesar 15 persen yang dimanfaaatkan dari hasil-hasil perkebunan.
Jika ini dilakukan diharapkan akan mendorong meningkatnya harga komoditas
perkebunan sehingga harganya tidak lagi berfluktuatif. "Beberapa provinsi
tengah mendorong DBH CPO. Memang sejauh ini belum terealisasi," terangnya.
Dalam pembangunan perkebunan masih perlu campur tangan pemerintah, khususnya
dalam mencari solusi atas masalah dialami petani, seperti soal harga produksi
yang ditetapkan oleh pabrik yang berbeda-beda.
Andi (sapaan Arsyadjualiandi Rachman) mengharapkan Pembangunan Perkebunan
se-Riau besar manfaatnya. Diakuinya, Pemprov Riau tak bisa jalan sendiri dalam
membangun daerah, sebab itu perlu bersinergi dengan seluruh Kabupaten/ Kota di
wilayahnya.
"Apalagi, kita perlu bersinergi dengan pemerintah pusat. Kalau koordinasi
maksimal, saya yakin, APBN bisa turun ke daerah.Karena pemerintah pusat mau membantu
daerah jika ada sinergifitas," jelasnya.
Andi mengungkapkan Pemprov Riau akan terus mendorong dalam pembangunan
perkebunan dan pertanian. Sebab itu, seluruh kegiatan di daerah harus
bersinergi dengan program pemerintah pusat.
Menurut Andi, sektor perkebunan di Riau memang masih nomor satu di pulau
Sumatera, dan nomor lima di Indonesia. Namun demikian, diakuinya, dirinya masih
belum puas, karena masih ada kesenjangan antara masyarakat atas, masyarakat
menengah, dan masyarakat bawah.
"Seperti salahnya dalam pemilihan bibit, menyebabkan petani di tingkat
bawah jadi kurang diperhatikan," ujarnya.
Plt . Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman juga berharapkan seluruh pelaku
usaha perkebunan di Provinsi Riau agar melaksanakan usaha perkebunan yang
berkesinambungan, serta bersinergi dengan pemerintah Provinsi Riau.
Mengingat sekarang ini subsektor perkebunan di Provinsi Riau telah menjadi
andalan nasional dan juga menjadi sumber mata pencaharian lebih dari satu juta
kepala keluarga (KK) di Riau, menggantungkan ekonomi keluarganya di perkebunan.
Jika satu KK tersebut ada empat jiwa maka ada lebih dari empat juta masyarakat
Riau yang hidup dari perkebunan.
Untuk mendukung hilirisasi perkebunan, dia mengungkapkan bahwa pemprov Riau
terus meningkatkan infrastruktur penunjang investasi yaitu pelabuhan di Dumai,
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kawasan Ekonomi Kuala Enok. Disamping
itu, infrastruktur berupa jalan dan jembatan terus digesa seiring dengan percepatan
tawaran investasi di Riau.(adv)
Pembukaan MTQ ke X Tingkat Desa Teluk Papal Berlangsung Meriah
TELUK PAPAL- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke X tingkat D.
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.