Tradisi Mandi Belimau Kasai Potang Mogang Di Kabupaten Pelalawan
Prosesi Adat Mandi Balimau Kasai Potang Mogang di Pimpin Langsung Bupati
Pelalawan HM.Harris selaku Datuk Setia Amanah Payung Panji Adat Kabupaten
Pelalawan, hadir menyaksikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Wakil Bupati
Pelalawan H.Zardewan, Pewaris Sultan Pelalawan Assyaidis Haroen, Ketua DPRD
Pelalawan, Perwakilan LAM Riau, Ketua LAM Pelalawan Ir.T.Edi Sabli, Ketua MUI
Pelalawan, Ninik Mamak, Cerdik Pandai, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Deputy
BPPT, Perwakilan Kemenpar, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Kepala BKSDA, Forkompimda Kab.Pelalawan, Kepala Dinas/Badan di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan Pelalawan.
"Acara Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dulunya adalah rapat ninik mamak untuk
membesarkan adat memberikan arahan dan tunjuk ajar atau pengajaran adat
istiadat. Dengan duduk bersama di Balai Adat atau Rumah Godang disitulah dia
memanggil anak kemenakan seluruh ninik mamak Sanak Jantan (Pria) dan Padusi
(Wanita), "Kata HM.Harris.
Ditambahkannya, acara mandi balimau kasai potang mogang ini merupakan salah
satu rangkaian acara masyarakat kecamatan langgam dalam menyambut datangnya
Bulan Suci Ramadhan, dan telah dilakukan secara turun temurun. Sebelum mandi
belimau kasai potang mogang dimulai, kegiatan sakralnya didahului dengan pawai
mengantarkan para datuk dari balai kepenghuluan adat menuju Balai Anjungan
Tepian Ranah Tanjung Bunga, barulah upacara adat Togak Tonggul yang dipimpin
oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu dan disaksikan HM Harris selaku Datuk Setia
Amanah Payung Panji Adat Kabupaten Pelalawan.
Tonggul adalah sejenis bendera panji adat sebagai simbol kebesaran suku-suku di
kalangan masyarakat adat Langgam. Sebelum siang pukul 12.00 wib, Tonggul
dikibarkan diatas tiang panjang dari batang bambu. Pengibaran atau penegakannya
adalah pertanda bahwa suku pemilik tonggul tersebut tidak memiliki permasalahan
di dalam adat. Karenanya suku tersebut berhak didalam adat untuk menegakkan
tonggol pada acara-acara adat seperti mandi balimau potang maogang, upacara
pernikahan dan lainnya.
"Untuk membangun serta melestarikan seni dan budaya serta tradisi turun temurun
ini pemerintah daerah bersama komponen masyarakat secara swadaya bersama
menyelenggarakan kegiatan tersebut. Peran strategis pemerintah daerah disamping
masuk dalam kalender event pariwisata daerah kabupaten pelalawan daya tarik
tradisi ini harus terus dilestarikan dengan baik. Apalagi memasuki 'MEA'
persaingan dalam ekonomi dan budaya begitu kuat, jangan sampai masyarakat
terbawa arus globalisasi," ujar HM.Harris.
Upacara tradisional ini biasanya dilaksanakan beberapa hari menjelang masuknya
bulan puasa, selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan, juga
merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri.
"Adapun rangkaian kegiatan sebelum puncak Balimau Kasai ini dilaksanakan,
sebelumnya telah dimulai kegiatan ziarah kubur, pawai ta’ruf budaya, perlombaan
gasing tradisional, seminar budaya," jelas Bupati Pelalawan.
Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang
oleh masyarakat setempat disebut limau.Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk
purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan Kasai adalah wangi-wangian yang
dipakai saat berkeramas.
Bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai
dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki
bulan puasa. Sebenarnya upacara bersih diri atau mandi menjelang masuk bulan
ramadhan tidak hanya dimiliki masyarakat Kabupaten Pelalawan saja. Kalau di
Sumatera Barat juga dikenal istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau.
Khusus untuk Kabupaten Pelalawan, tambahan kata potang mogang mempunyai arti
menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut.
Keistimewaan Balimau Kasai merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral
yang khas. Wisatawan yang mengikuti acara ini bisa menyaksikan masyarakat
Kabupaten Pelalawan dan sekitarnya berbondong-bondong menuju pinggir sungai
(Sungai Kampar) untuk melakukan ritual mandi bersama. Sebelum masyarakat
menceburkan diri ke sungai, ritual mandi ini dimulai dengan makan bersama yang
oleh masyarakat sering disebut makan bejambau.
"Acara Balimau Kasai Potang Mogang ini sejalan dengan Visi Riau 2020 Tentang
Ekonomi dan Kebudayaan Melayu. Visi Riau 2020 menekankan bagaimana ekonomi dan
kebudayaan melayu itu pusatnya di Asia Tenggara tepatnya di Riau ini," kata
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
"Menurutnya, mimpi itu bisa kita realisasikan. Kenapa ?..bicara ekonomi riau
sudah menjadi tujuan investasi. Di Kabupaten Pelalawan saja tidak terhitung
banyaknya Investasi, yang tertundapun masih banyak. Karena itu kita menunggu
RTRW, puluhan triliun investasi yang antri di Kabupaten Pelalawan. Itu dari
sisi ekonomi. Belum lagi investasi pemerintah daerah dan kabupaten/kota lain di
Propinsi Riau. Kalau mengenai ekonomi sudah dijalan yang pas (on the straight).
Kalau visi kebudayaan melayu, inilah yang masih perlu berjuang bersama sama,
dan seperti yang dilakukan Kabupaten Pelalawan dengan Upacara Mandi Balimau
Potang Mogang, ini juga mencerminkan bahwa komitmen masyarakat kabupaten
pelalawan bersama pemerintah, ingin ikut serta mencapai Visi Riau 2020 mengenai
kebudayaan melayu.
Dijelaskannya, dengan pelaksanaan Upacara Adat Mandi Balimau Kasai Potang
Mogang ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk mencapai visi kebudayaan
melayu itu. Dan kita Pemerintah Provinsi Riau beberapa hari yang lalu sudah
me-lounching memulai promosi pariwisata tahun 2016 di (Kemenpar) oleh pak
mentri. Dan luar biasanya kabupaten pelalawan ini mendapat respon dari pak
mentri mengenai destinasi wisata Bono. Kalau dukungan kita tanah untuk daerah
kawasan ekonomi khusus pariwisata itu kita siapkan, kementrian akan mendukung
untuk itu. Dan saya pulang dari sini akan menandatangani surat ke pak mentri
pariwisata. Riau memutuskan bahwa Bono yang akan kita prioritaskan.
Pemerintah Provinsi Riau melakukan pendekatan pengembangan pariwisata melalui 4
(Empat) wilayah sungai yang ada di riau. Mulai dari Sungai Rokan dari hulu ke
hilir, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indra Giri hulu ke Hilir antara lain
yang hebat disitu pacu jalur, dan juga istana indra giri/kerajaan indra giri.
"Disitu saja tidak terhitung banyaknya hingga kita lupa menggalinya, termasuk
potensi mandi balimau kasai potang mogang ini. Mudah mudahan dengan kita
bersama mendukung sektor pariwisata ini riau bangkit kembali. Kenapa ?.. riau
yang selama ini kita andalkan migas dan perkebunan, kejadian 2015 adanya
turbulensi ekonomi secara global juga berpengaruh terhadap harga minyak dan
juga harga kelapa sawit. Riau mengalami dampaknya termasuk kabupaten pelalawan.
Yang jelas provinsi riau kabupaten/kota dana bagi hasil kita untuk 2016 sampai
hari ini kita dipotong 4 triliun," terang Gubernur Riau.
Ditambahkannya, saya rasa PAD pun berpengaruh, provinsi riau 30% kekurangan
penerimaan PAD jadi makanya dengan pariwisata insyaallah, kita bisa
menggerakkan ekonomi jadi ada 'energy' baru yang bisa sama-sama kita dorong
untuk pengembangan pariwisata. Pariwisata ini banyak untungnya bagi masyarakat
dan lingkungan, yang jelas lingkungan. Kalau kita bisa memelihara tempat-tempat
pariwisata artinya kita juga memelihara lingkungan. Karena perlu bersih,
nyaman, dan sehat. Jadi kalau itu kita jaga makin banyaklah orang datang ke
tempat kita. Mudah mudahan Visi Riau 2020 bisa tercapai dan riaupun telah
mempunyai 'take line' yang kita sebut “Riau Tumpah Darah Melayu (Riau the home
land of melayu) dan itu juga di apresiasi oleh kementerian Pariwisata.
"Mari kita sambut Ramadhan dengan saling bermaaf-maafan untuk mensucikan
hati. Dan atas nama Pemerintah Provinsi Riau, menyampaikan ucapan selamat
menyambut ibadah puasa kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan khususnya
yang hadir pada acara mandi balimau potang mogang baik itu kesalahan yang
disengaja maupun yang tidak disengaja," terang Arsyadjuliandi Rachman lagi.
Usai menyampaikan kata sambutan dan pengarahannya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi
Rachman membuka secara resmi kegiatan, bersama Bupati Pelalawan HM.Harris
selanjutnya melakukan prosesi Mandi Balimau Potang Mogang dengan memandikan
camat Langgam, imam Masjid Raya Langgam dan Datuk Batin Palabi Desa Gondai.
Kemudian, dilanjutkan dengan membuka lomba perahu hias yang diikuti oleh 20
pompong hias dari Dinas, Badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Pelalawan,serta Organisasi Masyarakat, organisasi Pemuda, dan Perusahaan di
Kabupaten Pelalawan.(Bka)
BPP Bengkalis Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan Renja 2025
BENGKALIS – Badan Penelitian dan Penge.
Pejabat BPP Bengkalis Teken Perjanjian Kinerja dan Pakta Intergritas Tahun Anggaran 2024
BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pe.
Yayasan Aisyah Berbagi dan Donatur Bakti Sosial Khitanan Massal, Bupati Bengkalis Apresiasi
BENGKALIS- Yayasan Aisyah Berbagi dan para donatur menggelar kh.
Jelang Pemilu 2024, Kapolsek Bantan Lakukan Cooling System di Perkampungan Suku Akit Pulau Terluar Indonesia
BANTAN- Kepolisian sektor (Polsek) Bantan gencar melakukan Cooling sy.
Kasmarni: Kenduri Melayu Ratib Togak, Sebagai Upaya Pemkab Bengkalis Jaga Persatuan, Kelestarian dan Nilai-Nilai Budaya Melayu
PINGGIR - Bupati Bengkalis Kasmarni berharap melalui kegiatan Kenduri.
Perkenalkan Aplikasi e-TJSP, Bappeda Juara I Lomba Inovasi Kategori Perangkat Daerah
BENGKALIS–Melalui Aplikasi e-TJSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe.