Tawuran Antar Pelajar SMK Di Padang (Sumatra Barat) Terjadi Kembali.
PADANG, Beritaklik.Com - Pelajar di Padang tawuran lagi. Mereka saling lempar menggunakan batu. tawuran ini terjadi bertepatan dengan waktu salat Jumat (4/4) kemarin, di Lapangan Imam Bonjol.
Pelaku tawuran, dari seragam olahraga dan lambang baju seragam putih yang mereka gunakan tertulis SMK N 5 dan SMK N 2 Padang.
Dengan menggunakan batu dan saling lempar, para pelajar saling kejar-kejaran dan mengenai seorang anak kecil yang sedang jalan-jalan di Lapangan Imam Bonjol Padang.
Orang tua anak kecil tersebut, Ana, akhirnya juga ikut mengejar pelajar yang tawuran tersebut. Ana tidak terima anaknya kena lemparan batu pelajar yang tengah terlibat tawuran.
"Kalian disuruh sekolah, bukan untuk tawuran. Orang lain yang teraniaya akibat perbuatan kalian, "ujar Ana sambil menggendong anaknya keluar dari lapangan Imam Bonjol.
Mobil travel ke Pesisir Selatan yang mangkal di depan Lapangan Imam Bonjol juga jadi sasaran lemparan batu pelajar yang tawuran. Salah seorang sopir travel berusaha melerai pelajar yang tawuran tersebut dengan mengejarnya. Namun, mereka tidak peduli dan terus saling lempar.
"Kalau saling lempar dan saling kejar-kejaran membawa batu, kita takut nanti ada yang kena. Apalagi mobil banyak yang parkir di Lapangan Imam Bonjol ini. Untung kaca mobil saya tidak pecah. Kalau pecah, akan saya adukan ke polisi," jelas Indra.
Indra menambahkan, pemerintah harus tegas menindak dan menangkap pelajar yang tawuran. Karena, ketika ada korban, kepada siapa harus meminta pertanggungjawaban?
Pedagang yang ada di sekitar Lapangan Imam Bonjol Padang mengaku sering menyaksikan tawuran pada hari Jumat dan Sabtu. Pada kedua hari tersebut, petugas Satpol PP dan polisi yang ada di Polresta memang tidak banyak yang berada di Lapangan Imam Bonjol.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang dewata mengatakan pelajar yang tawuran tidak akan diberi toleransi dan lansung dikeluarkan dari sekolah. Tawuran yang terjadi sekarang ini dicurigai dipicu para pelajar yang sudah dikeluarkan dari sekolah.
"Kita memang tidak akan menoleransi pelajar yang terlibat tawuran. Akan kita keluarkan dan diberi surat pindah sekolah keluar Kota Padang. Kita mencurigai oknum pelajar yang kita keluarkan itu yang membawa teman-temannya kembali untuk tawuran karena masih ada rasa sakit hati," jelas Indang Dewata.
Indang juga meminta pengawasan dari pihak sekolah lebih tegas ketika mendapati siswanya terlibat tawuran.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang (Satpol PP) Andre Algamar mengatakan, pelajar yang tawuran memang membuat masyarakat gerah. Namun, akibat pengaruh lingkungan, teman dari pelajar yang sudah diberi sanksi tawuran tetap saja kembali lagi terlibat tawuran. (Bki)