Indonesia Pasok Drone, Rusia Siap Membantu
Dubes Rusia untuk RI Mikhail Galuzin.
Beritaklik.Com - Duta Besar Rusia untuk RI Mikhail
Y Galuzin mengaku siap membantu Indonesia dalam pengadaan pesawat nirawak atau
lazim disebut drone. Namun, dia menyebut itu semua baru terealisasi apabila
memang ada permintaan resmi dari Pemerintah Indonesia.
Demikian ungkap Galuzin yang ditemui di kediamannya pada Selasa,
24 Juni 2014 saat menjawab pertanyaan wartawan soal adanya kemungkinan
kerjasama untuk pengadaan drone untuk Indonesia.
"Seperti yang Anda ketahui hubungan di bidang pertahanan antara kedua
negara diketahui sangat baik," kata Galuzin.
Namun, tambahnya, penggunaan drone di Rusia tidak bisa sembarangan. Dia
mengutip pernyataan Presiden Vladimir Putin yang menyebut penggunaan drone
tersebut tidak sama dengan permainan komputer.
"Apabila kami sampai mengerahkan drone, artinya situasi sudah mendesak
sekali, karena drone merupakan alutsista militer khusus dengan teknologi
tinggi," kata dia menirukan ucapan Putin.
Dia tidak ingin meniru sikap dan kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat.
Akibat penggunaan drone yang sering kali salah sasaran, ujar Galuzin, justru
banyak korban tidak berdosa yang ikut tewas.
Drone AS dan Rusia
Dari data harian The Guardian tahun 2012 lalu, Rusia telah memiliki
tiga pesawat drone untuk kepentingan militer. Namun, angka ini bisa berubah.
Menurut The
Guardian, negara yang sangat terbuka soal jumlah drone yang
dimiliki hanya AS.
AS tercatat memiliki 678 drone yang terdiri dari 18 tipe yang berbeda.
Sementara data kantor berita Jerman, Deutsche Welle, April lalu, yang mengutip The New
America Foundation, serangan drone yang dilakukan AS telah
menewaskan antara 1.715 dan 2.680 orang di Pakistan dalam delapan tahun
terakhir. Kebanyak dari korban tewas berasal dari warga sipil.
Kendati mematikan, namun menurut pengamatan para ahli dan sebagian besar kaum
liberal Pakistan, serangan drone AS sukses menghancurkan militan yang bersembunyi
di negara mereka. Namun, di mata analisis politik dan keamanan di kota Karachi,
Ali K. Chishti, penggunaan strategi drone terbukti efektif untuk beberapa
kelompok militan, namun tidak mempan terhadap Al-Qaeda dan Taliban.
Menurut dia, serangan drone hanya memaksa para militan itu untuk membatasi
gerakan mereka.
Isu drone ramai diperbincangkan di Indonesia, setelah capres nomor urut dua,
Joko Widodo menyinggung soal penggunaan alutsista tersebut untuk melindungi
kekayaan maritim pada debat yang berlangsung pada Minggu kemarin. Joko Widodo
menyarankan TNI membeli tiga drone.
"Kekayaan laut kita ini sangat besar sekali. Dari data yang saya baca, ada
Rp300 triliun yang hilang karena illegal fishing. Ke depan kita harus punya drone,
pesawat tanpa awak, yang kita pasang di tiga kawasan. Ini kuta lihat di mana
kekayaan kita diambil oleh orang lain," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Namun, pengoperasian drone bergantung dari satelit. Joko Widodo menyarankan
apabila ide drone itu terealisasi, maka harus menyewa satelit dari negara lain.
"Tapi, kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kita nebeng dulu. Tapi, nanti
harus punya satelit kembali," imbuh Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu. Sumber
: viva.co.id (Bki)
Wakil Ketua DPRD Bengkalis Hadiri Acara Bantuan 4 Negara
BENGKALIS-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Sofyan, S.Pd.I., M.Si menghadiri acara silaturahm.